Benarkah Motif Pembunuhan Nindy karena Minta Mobil? Ini Fakta tentang Si Pelaku

0

Tampak foto korban bersama suaminya (pelaku)

banner 468x60

BaskomNews.com – Pengakuan pelaku terkait motif pembunuhan hingga memutilasi dan membakar wanita cantik bernama Siti alias Nindy alias Mamah Afi, yang dilontarkan kepada polisi, tidak semuanya benar. Pelaku merupakan pria pengangguran yang hidupnya bergantung pada korban. Tak hanya itu, pelaku juga sering berbuat kasar dan gemar main perempuan.
Salah sati netizen di media sosial Facebook, yang mengaku mengenal pelaku, menuturkan, tentang sosok pria tersebut.

Kata dia, pelaku merupakan pengangguran yang hidupnya dari keringat istrinya alias korban. Setiap permintaannya tak dipenuhi, pelaku suka berbuat kasar. Bahkan, pelaku gemar main perempuan.

banner 336x280

“Mungkin ceweknya udah gak tahan, hingga minta berpisah. Tapi pelaku tak mau, hingga terjadilah pembunuhan sadis itu,” ujar netizen.
Tetangga kontrakan korban menuturkan, wanita cantik yang dibunuh secara keji itu berprofesi sebagai marketing di perusahaan properti. Di tahun 2014-2015, korban pernah bekerja di tempat karaoke sebagai PL (pemandu lagu).

Sementara tetangga lainnya, sebut saja Neng, menuturkan, korban dan pelaku (suaminya) sering terdengar cekcok. Setiap cekcok, korban terlihat menangis.

“Gak tau cekcoknya karena apa. Yang jelas mah korban sering nangis setiap habis cekcok,” ujar Neng.

Warga juga seminggu sebelum diketahui korban meninggal mengenaskan itu, sempat kehilangan. Dan setiap kali menanyakan keberadaan korban, pelaku (suaminya) kerap menjawab kalau korban sedang kerja di Cikarang.

“Orang tua korban pernah datang nyari korban ke sini,” katanya.

Berbeda dengan pengakuan pelaku kepada penyidik. Versi pelaku, dia melakukan pembunuhan itu karena korban terlalu banyak tuntutan. Terakhir, korban minta dibelikan mobil dan mengancam akan meninggalkannya jika tidak dibelikan mobil.

“Motifnya karena jengkel, korban banyak tuntutan. Terakhir, korban minta mobil,” ujar Kapolres Karawang, AKBP Hendy Febrianto, kepada wartawan. (zak/SiD)

 

banner 336x280