Hati-hati…! Modus Penipuan CPNS Kembali Marak di Karawang
BaskomNews.com – Bagi para tenaga honorer di Karawang yang “ngebet” ingin diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), sepertinya harus kembali berhati-hati.
Pasalnya, seorang honorer tenaga pengajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN Dayeuh Luhur III Kecamatan Tempuran bernama Ani Mulyati nyaris kembali menjadi korban penipuan oknum yang mengaku bisa memuluskan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Namun beruntung, Ani Mulyati yang merasa curiga dengan tawaran sang oknum, akhirnya melakukan cros cek langsung ke kantor Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Karawang, dengan cara menemui langsung Kepala BPKSDM Karawang, Asep Aang Rahmatullah, Senin (19/2/2018).
Di depan Kepala BPKSDM Karawang, Ani Mulyati memaparkan, awalnya ia di telpon seseorang bernama Rahman Sulaiman yang mengaku sebagai Kabid Pengadaan ASN BPKSDM Karawang. Namun ketika di cek, ternyata Kabid Pengadaan ASN sebenarnya bernama Taopik, bukan Rahman Sulaiman.
Dengan modus “adanya penambahan quota CPNS”, sang oknum penipu mengabarkan bahwa calon korbanya Ani Mulyati akan diangkat menjadi PNS. Seketika itu sang oknum penipu meminta Ani Mulyati untuk mempersiapkan berkas-berkas pengangkatan CPNS, dengan meminta uang senilai Rp 5,3 juta sebagai “fee” untuk memuluskan keluarnya SK (Pertek) pengangkatan PNS Ani Mulyati.
“Kata dia (oknum penipu), ada sekitar 15 orang pengangkatan CPNS. Katanya hari ini ada 7 tenaga honorer pendidikan yang sedang diurus pengangkatannya. Melalui via telpon, dia juga akan mengirimkan nomor rekening supaya saya mentransfer uang yang dimintainya untuk memuluskan proses SK katanya,” tutu Ani Mulyati.
Bahkan untuk meyakinkan dirinya sebagai calon korban penipuan, Ani Mulyati mengaku diberikan nomor telpon oleh sang oknum. Dimana nomor telpon tersebut katanya merupakan nomor telpon Kepala BPKSDM Karawang, Asep Aang Rahmatullah.
Namun Ani Mulyati mengaku tidak percaya begitu saja. Kepada sang oknum penipu, Ani mengaku akan melakukan kros cek terlebih dahulu kepada saudaranya yang secara kebetulan merupakan Kepala Koordinator UPTD Pendidikan, sebelum akan melakukan transfer uang senilI Rp 5,3 juta sesuai yang diminta sang oknum penipu.
“Dia telpon sekitar jam 3 sore tadi. Pembicaraanya lumaya panjang. Tapi saya juga tidak percaya begitu saja. Semenjak saya bilang akan kros cek ke UPTD Pendidikan, nomor telpon dia dialihkan terus (tidak akfi). Makanya saya datang ke sini (kantor BPKSDM Karawang) untuk cek langsung,” papar Ani Mulyati.
Setelah mendengar cerita ini, Kabid Pengadaan ASN BPKSDM Karawang, Taopik menyampaikan, jika kejadian ini jelas upaya penipuan CPNS oleh sang oknum. Ditegaskan Taopik, sampai saat ini sendiri belum ada informasi atau regulasi mengenai pengangkatan CPNS kembali.
Sehingga ia kembali mengingatkan, agar para tenaga honorer tidak mudah tertipu dengan modus penipuan pengangkatan CPNS ini. “Pokoknya hati-hati, jangan sampai kena tipu dengan modus seperti ini. Kalau mau tahu informasi valid mengenai CPNS dan supaya jangan tertipu, lebih baik datang dan bertanya langsung ke kantor BPKSDM Karawang,” papar Taopik.
Ketika berita ini masuk meja redaksi, tiba-tiba saja Kepala BPKSDM Karawang, Asep Aang Rahmatullah kembali mengabarkan kepada BaskomNews.com, soal adanya lagi calon korban penipuan CPNS yang juga hampir kena tipu.
“Berarti hari ini calon korban penipuannya ada dua. Calon korban yang kedua ini mengaku dimintai uang senilai Rp 8,3 juta. Saya perkirakan masih akan ada korban lainnya kalau kondisinya seperti ini,” singkat Aang.(king)