Idih…Ada Pungutan Jutaan Rupiah di SMPN 2 Majalaya, Mulai biaya Perpisahan hingga Map Ijazah
“Untuk perpisahan, kami mesti bayar sebesar Rp 900 ribu”
BaskomNews.com – Idih…Ada sejumlah pungutan di SMPN 2 Majalaya, Karawang, yang jumlahnya cukup besar. Pungutan ini dilakukan kepada para peserta didiknya yang telah selesai melaksanakan masa pendidikannya. Terang saja, pungutan ini dirasa mencekik buat sejumlah orang tua peserta didik tersebut.
“Untuk perpisahan, kami mesti bayar sebesar Rp 900 ribu. Perpisahannya di Yogyakarta,” ujar salah satu orang tua siswa, yang namanya minta tidak dipublish, kepada wartawan, Selasa (3/4/2018).
Jika tidak ikut, maka si siswa atau siswi, lanjut dia, diwajibkan membayarkan biaya sebesar Rp 150 ribu.
Tak hanya itu, papar dia, pihak sekolah juga secara terang-terangan memungut biaya legalisir ijazah dengan mematok harga Rp 100 ribu dan biaya pembelian map ijazah sebesar Rp 100 ribu per siswa.
Pungutan tak sampai disitu, pihak SMPN 2 Majalaya juga membebani orang tua untuk pembuatan taman sekolah.
“Tapi kenyataannya, taman tersebut tidak pernah ada. Termasuk untuk pembelian jam dinding dan taplak meja dibebankan kepada siswa,” tambahnya.
Untuk taman, sekolah para siswa dan siswi dipungut Rp 100 ribu per orang. Untuk membeli jam dinding dipungut Rp 5.000 per siswa dan untuk membeli taplak meja juga dari siswa sebesar Rp 5.000.
“Untuk biaya pembuatan taman, pembelian jam dinding dan taplak meja tersebut bukan hanya dibebankan kepada siswa kelas 3, melainkan semua siswa kelas 1 dan 2 juga dipungut,” katanya.
Sambung dia, pihak sekolah juga memungut biaya bimbingan belajar (bimbel) Rp 100 ribu per siswa.
Kepada wartawan, Ketua Komite Sekolah SMPN 2 Majalaya, Didi Supardi, mengaku, tidak mengetahui soal rencana perpisahan siswa kelas 3 ke Yogyakarta.
“Tapi setelah saya berkomunikasi dengan sekretaris komite sekolah, bahwa rencana perpisahan siswa kelas 3 ke Yogyakarta memang benar adanya,” ujarnya.
Rencana perpisahan ke Yogyakarta, kata dia, merupakan program komite sekolah yang lama dan sudah pernah dirapatkan dengan orang siswa.
Sementara itu, untuk melakukan konfirmasi kepada pihak sekolah, BaskomNews.com tidak bisa menemuinya. Kepala sekolah terkait sedang tidak ada di tempat. (tim)