Fakta Penggorokan di GOR: Orang Mabuk Vs Orang Mabuk
“Yang satu sempat saya pukulin. Saya juga sama-sama mabuk”
BaskomNews.com – Ini dia fakta yang terungkap dari kasus penggorokan yang terjadi di kawasan GOR Panatayudha Karawang, jelang Shalat Idul Fitri, Jumat (15/6/2018). Pelaku dan korban, sama-sama tengah mabuk, dalam penguasaan minuman keras (miras).
Fakta itu terungkap saat digelar rekonstruksi kasus tersebut di TKP (kawasan GOR Panatayudha), Jumat (22/6/2018) pagi.
Dari 22 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut, terungkap kalau pelaku, YAR alias Yudis, yang saat itu sudah dalam kondisi mabuk, nantangin korban yang malam itu tengah nongkrong sambil minum minuman keras di Taman Segi Tiga, kawasan GOR Panatayudha.
“Sebelum pelaku datang, sempat satu orang dari kelompok kami jetpot (muntah). Fery Rizaldi (19, korban tewas) juga sempat mijitin teman kami yang muntah itu,” ujar salah satu saksi, saat gelar rekonstruksi.
Tak lama, pelaku yang dibonceng temannya, melintas sambil berteriak. “Kami nongkrong sekitar jam dua subuh. Pelaku awalnya melintas pakai motor berdua sambil berteriak, nantangin kami,” lanjut saksi.
Sesaat setelah itu, pelaku datang lagi, kali ini bertiga, sambil membawa senjata tajam, sejenis gergaji es.
Sambil mengacungkan gergaji es itu, pelaku kembali nantangin korban bersama kelompoknya.
“Saat datang yang kedua kali itu, pelaku setelah nantangin terus membacokkan gergaji es itu ke motor-motor kami yang diparkir tak jauh dari tempat tongkrongan itu,” sambung saksi, seraya memperagakan adegan tersebut.
Melihat kendaraannya dirusak, korban dan kelompoknya bereaksi. Beberapa dari kelompok korban bahkan sempat mendatangi parkiran motor itu dan memunguti plat nomor pelaku yang jatuh saat membacokkan gergaji es ke motor-motor itu.
Korban dan kelompoknya kemudian pindah ke dalam GOR. Namun pas dalam perjalanan dari Taman Segi Tiga ke dalam GOR itu, pelaku kembali datang. Pelaku sempat berhadapan dengan salah satu teman korban (mau duel). Bersamaan, satu dari teman korban (yang sama-sama gelar pesta miras dengan korban), datang sambil membawa batu dan melemparkannya kepada pelaku.
“Tapi gak kena. Dan saya langsung terjatuh karena saat itu saya juga lagi mabuk,” ujar rekan korban yang bawa batu itu.
Pelaku kemudian kabur naik motor, sementara satu dari rekan pelaku, Su alias Ndut berlari ke arah GOR. Pas di dalam GOR, Ndut sempat dipukuli oleh salah satu dari kelompok korban, Su (18).
“Setelah mukulin, saya terjatuh bersama teman pelaku (Ndut). Saya sama-sama lagi mabuk. Tak lama, pelaku datang, membantu temannya, sambil membabi buta membacokkan gergaji es yang dipegangnya,” ujar Su yang juga kena sabetan gergaji es dari pelaku, dan mengena di pinggangnya.
Bersamaan, Fery Rizaldi (19, korban tewas), datang. Dan bersamaan dengan itu juga, pelaku membacokkan gergaji es-nya kepada Fery dan tepat mengenai leher.
Hampir bersamaan, AL (18), masih kelompok korban, juga terkena tebasan gergaji es pelaku dan kena di punggung.
“Korban FR meninggal di rumah sakit karena kehabisan darah. Seluruhnya tiga orang yang kena tebasan pelaku,” ujar Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Maradona, di lokasi rekonstruksi.
Motifnya, lanjut AKP Maradona, pelaku merasa tempat nongkrongnya dipakai oleh korban dan kelompoknya.
“Pelaku dan kelompoknya emang biasa nongkrong disana,” kata AKP Maradona.
Pelaku merupakan warga Dipo Timur RT 003/024 Kelurahan Nagasari Kecamatan Karawang Barat. Korbannya merupakan warga Kampung Sampora, Dusun Krajan I RT 001 RW 003, Desa Sukapura, Kecamatan Rawamerta, Karawang. (SiD)