Wartawan Dijebak Pejabat PUPR Karawang, “Adu Mulut” dengan Pemborong Turap Rp 15 Miliar
“Emang gak ada kerjaan ya wartawan ngutik-ngutik proyek dinas. Jangan nanti ujung-ujungnya minta duit,”
BaskomNews.com – Berniat untuk melakukan konfirmasi terkait dugaan bermasalahnya proyek penurapan Rp 15 miliar, salah seorang wartawan media online di Karawang merasa dijebak oleh pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Karawang.
Kronologis kejadiannya, salah seorang wartawan cetak Fakta Jabar Ochim awalnya berniat melakukan konfirmasi terkait ramainya dugaan proyek penurapan bersamalah Rp 15 miliar yang ditenderkan melalui Dinas PUPR Karawang.
Karena dijanjikan untuk bertemu langsung dengan pemborong PT. Adhykarya untuk melakukan klarifikasi oleh Kabid Pengairan Dinas PUPR Karawang, H. Dudi, akhirnya Ochim mengajar wartawan media online bernama Iwan Sugriwa yang sebelumnya sempat meng-upload di media social facebook terkait pengerjaan proyek turap yang menggunakan besi karatan.
Akhirnya, mereka (pejabar PUPR, pemborong dan wartawan) melakukan pertemuan di RM Ayam Kaki Lima, tepatnya di depan Hotel Omega Karawang, sekitar pukul 15.15 WIB, Selasa (30/18/2018).
Bukan klarifikasi yang terjadi, dua orang wartawan lokal Karawang ini akhirnya malah adu mulut dengan salah seorang pemborong berinisial “JR”. Bahkan JR sempat menuding kepada Iwan Sugriwa bahwa proses klarifikasi yang dilakukan wartawan ujung-ujungnya hanya untuk “minta duit”.
“Emang gak ada kerjaan ya wartawan ngutik-ngutik proyek dinas. Jangan nanti ujung-ujungnya minta duit,” papar Iwan Sugriwa, saat mencontohkan ucapan JR yang dianggap dirinya merupakan perkataan tuduhan dan kurang menyenangkan, Selasa (30/10/2018).
Kepada BaskomNews.com, Iwan menurutkan, jika pertemuan tersebut terdiri dari 3 orang pejabat Dinas PUPR Karawang, serta sekitar 6 orang pemborong dari PT. Adhykarya. Namun demikian Iwan kembali menjelaskan, jika H. Dudi pun sempat menjelaskan mengapa Iwan sampai meng-upload pekerjaan turap Rp 15 miliar sehingga menjadi viral di media sosial.
Dan dinyatakan H. Dudi, dirinya sampai di-bully gara-gara Iwan meng-upload pekerjaan PT. Adhyaksa tersebut. ”Saya diperintah bupati masalah proyek ini agar taman dipercantik,” tutur Iwan, saat kembali mencontohkan pembicaraan H. Dudi.
Selanjutnya, saat Iwan kembali bertanya kenapa taman yang terlihat masih dalam kondisi bagus kemudian dibongkar untuk kembali dibangun?, H. Dudi kembali menegaskan bahwa semuanya atas perintah Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana. “Ya ini atas perintah bupati,” timpal Iwan, saat kembali mencontohkan pembicaraan H. Dudi.
Atas perlakukan upaya konfirmasi wartawan yang dianggap tidak menyenangkan ini, kepada BaskomNews.com Iwan menjelaskan, jika pihaknya belum kepikiran untuk membuat Laporan Polisi (LP) atas kejadian ini.
Iwan mengaku masih akan mendiskusikannya dengan beberapa wartawan di Karawang lainnya. “Lapor polisi atau tidak, ya itu nanti. Saya mau diskusikan dulu dengan temen-temen wartawan yang lain,” tandas Iwan. (red)