Kantor DPRD Karawang Dikagetkan Demo “Usir Oknum Anggota Dewan PELAKOR yang Berzina”
“Anggota dewan yang terhormat telah melakukan perzinahan dengan seseorang. Tidak sepatutnya anggota dewan Karawang seperti itu”
BaskomNews.com – Sebenarnya apa yang terjadi di kelembagaan DPRD Karawang. Tiba-tiba saja ada sekelompok masyarakat perempuan yang mengatasnamakan Asosiasi Perempuan Karawang (ASPEK) melakukan aksi demonstrasi ke kantor DPRD Karawang untuk membawa tuntutan “usir oknum anggota Dewan PELAKOR yang berzina”.
Selasa (18/12/2018), sekitar pukul 14.30 WIB, sekitar 16 orang perempuan berkerudung dengan memakai tutup muka ini menggeruduk kantor DPRD Karawang untuk bertemu dengan para wakil rakyat dalam menyampaikan aspirasinya.
Namun sayangnya, tak ada satupun anggota DPRD Karawang yang mereka temui. Pasalnya, salah seorang security DPRD Karawang yang tengah berjaga-jaga menjelaskan, jika semua anggota DPRD Karawang sedang melakukan Kunjungan Kerja (Kunker).
Anehnya, saat mencoba dimintai keterangan oleh awak media yang sedang meliput kegiatan demonya, tidak ada satu pun masa aksi demo yang mau diwawancarai. Salah satu mereka hanya menyebut, bahwa mereka ingin bertemu dengan DPRD Karawang untuk menyampaikan aspirasi dan tidak mau diwawancara oleh awak media.
Namun demikian, berdasarkan pantauan BaskomNews.com di lokasi, dari beberapa pesan orasi yang mereka sampaikan sangat jelas, bahwa kedatangan para pendemo ini menuntut agar DPRD Karawang mengusir salah satu oknum anggota wakil rakyat perempuan yang mereka tuding sebagai “pelakor” dan melakukan perzinahan.
“Anggota dewan yang terhormat telah melakukan perzinahan dengan seseorang. Tidak sepatutnya anggota dewan Karawang seperti itu. Ini sudah terbukti, karena kita sudah tahu namanya. Kami ke sini meminta keadilan kepada wakil rakyat terhormat di sini,” teriak salah seorang orator aksi.
“Kami minta dia disanksi. Tidak seharusnya antar sesama perempuan saling menyakiti. Apalagi dia menjabat sebagai anggota dewan terhormat. Dia telah memperlakukan kita semua, memperlakukan keluarganya, memperlakukan bupati kita sebagai perempuan. Bangkit wahai perempuan…,” teriak orator aksi lainnya.
Kembali berdasarkan pantauan baskomNews.com di lapangan, sekitar pukul 15.00 WIB, para awak media masih melakukan kegiatan peliputan untuk terus mengorek informasi. Meskipun tidak ada satu orang pun anggota DPRD Karawang yang bisa ditemui, beruntung ada beberapa staf DPRD Karawang yang bersedia melakukan hearing untuk menerima aspirasi para pendemo yang tak tahu asalnya dari unsur mahasiswa atau masyarakat umum ini. (red)