Inilah Kesaksian Memilukan Onel, Bocah Asal Karawang yang Selamat dari Tsunami Banten
“Aku kan mau ke pantai mau lihat Seventeen. Aku kan terapi rumput, abis terapi rumput aku ngeliat Seventeen nyanyi-nyanyi. Terus keluar ombak,”
BaskomNews.com – Atas kekuasaan-Nya, siapa yang akan menyangka jika Donelly Abdil Hadi (Onel), bocah berusia 7 tahun asal Desa Purwasari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang ini akan selamat dari terjangan ombak bencana tsunami Banten. Sementara Ayi Rozak (67), kakek dari Onel meninggal dunia saat terseret ombak tsunami.
Saat didatangi di kediamannya, pihak keluarga korban menuturkan jika saat itu korban Ayi Rozak bersama 15 anggota keluarga sedang liburan di Pantai Tanjung Lesung, Serang Banten.
Sebelum ombak tsunami menerjang, korban Ayi Rozak bersama lima anggota keluarga sedang melakukan terapi rumput yang lokasinya tidak jauh dari konser musik Seventeen. Sementara sebagian anggota keluarga yang lain sedang berada di hotel.
Ketika korban Ayi Rozak sedang sedang melakukan terapi rumput, tiba-tiba saja gelombang tsunami menghempas dirinya dan kelima anggota keluarganya. Hingga akhirnya korban ditemukan tewas sehari pasca terjangan tsunami.
Keluarga korban yang berjumlah 15 orang selamat dari terjangan tsunami dan hanya mengalami luka ringan serta berat. Meski demikian, anak korban bernama Mutiara masih dirawat di rumah sakit, lantaran mengalami patah tulang rusuk.
Sementara cucu korban yang bernama Onel sempat mengalami pengalaman tragis, karena diterjang ombak tsunami. Kepada awak media, Onel sendiri menceritakan pengalaman memilukannya saat diterjang gelombang tsunami Banten.
Beruntung, bocah berumur 7 tahun ini berusaha berenang mengikuti arus air ombak tsunami. “Aku kan mau ke pantai mau lihat Seventeen. Aku kan terapi rumput, abis terapi rumput aku ngeliat Seventeen nyanyi-nyanyi. Terus keluar ombak,” tutur Onel, saat bercerita dengan nada polos kepada para awak media yang mendatangi kediamannya, Rabu (26/12/2018).
Meski mengalami luka-luka, Onel selamat dari terjangan ombak tsunami Banten. Namun Onel mengalami luka di bagian pinggul, paha kiri dan patah tulang di bagian kaki. “Ada batu yang ke bawa. Terus aku pertama yang ke bawa. Aku kan jatuh-jatuh terus. Jadinya pas berenang ke atas air. Tapi pas mau ke atas air, aku sudah kehabisan oksigen,” tutur Onel, sambal menunjukan beberapa luka di bagian pahanya.
Sementara itu, Kapolsek Purwasari, Iptu Igel Suhakso menambahkan, saat itu korban bersama keluarga sedang bermain di pantai, kemudian datang ombak tsunami. Saat ombak tsunami menerjang, antar anggota keluarga tersebut akhirnya terpisah.
Akhirnya, masing-masing anggota keluarga bertemu, kecuali Pak Ayi Rozak dan cucunya Si Onel (Donelly Abdil Hadi) yang saat itu belum ditemukan.
“Ternyata begitu dicari, Si Onel sudah ada di rumah sakit. Dan pada waktu itu si korban meninggal Pak Ayi ini belum ditemukan. Korban baru ditemukan hari senin sekitar jam dua,” tutur Iptu Igel, saat melayat di kediaman korban.
Berdasarkan pantauan awak media di kediaman korban, sejumlah karangan bunga ucapan duka cita masih terlihat. Sementara korban meninggal Ayo Rozak telah dimakamkkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang tidak ajauh dari lokasi rumahnya. (red)