Banyak Sekolah Rusak, PR Kepemimpinan Cellica-Jimmy
“Jika dihitung sekitar Rp 480 Miliar lagi untuk bisa menyelesaikan problematika dunia pendidikan di Karawang. Jadi sampai 2021 saya pesimis bisa terselesaikan,”
BaskomNews.com – Persoalan sekolah rusak masih menjadi PR kepemimpinan Cellica-Jimmy sampai masa jabatannya habis pada tahun 2021 mendatang. Pasalnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karawang tahun 2019 hanya menyediakan anggaran sebanyak Rp 20 miliar untuk pendidikan.
Meskipun terhitung tanggal 25 Desember 2018, Disdikpora Kabupaten Karawang sudah melakukan finalisasi untuk mendapatkan bantuan fisik yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 54.538.942.000.
“Alhamdulillah sudah validasi, nanti kita pakai aplikasi KESNA untuk bantuan DAK,” kata Kepala Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Karawang, Cece Saripudin, kepada BaskomNews.com, Jum’at (22/2/2019).
Anggaran yang bersumber dari DAK itu, dijelaskan Cece, dibagi menjadi sembilan program yang nantinya akan dibangun insfrastruktur seputaran permasalahan pendidikan.
“Rehab ruang kelas sebanyak 110 kelas, rehab ruang perpus sebanyak 3 sekolah, rehab ruang guru sebanyak 10 sekolah, pembangunan ruang kelas baru sebanyak 33 sekolah, pembangunan sekolah ingklusif sebanyak 10 sekolah, pembangunan Jamban sebanyak 17, buku perpus 58, PJOK 65 sekolah, alat kesenian 18,” jelasnya.
Cece meyakini pembangunannya berjalan pada April 2019, lantaran tinggal menungggu MoU (Memorandum of Understanding) antara Kepala Dinas Pendidikan Pemudan dan Olahraga dan Kementrian Keuangan RI.
Sementara itu, lanjut Cece, pembanguannya pun swakelola karena sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia nomor 1 tahun 2019 Tentang Petunjuk Operasional DAK Fisik Bidang Pendidikan.
Walaupun anggaran DAK dan APBD tahun 2019 mencapai sekitar Rp 74 Miliar, Cece pesimis permasalahan Pendidikan bisa terselesaikan di era kepemimpinan Cellica-Jimmy.
Sesuai data yang dimilikinya sampai dengan saat ini, sekitar 483 ruang sekolah belum bisa di bangun, kemudian 432 sekolah rusak berat, dan sebanyak 678 ruang kelas baru harus segera dibangun.
“Jika dihitung sekitar Rp 480 Miliar lagi untuk bisa menyelesaikan problematika dunia pendidikan di Karawang. Jadi sampai 2021 saya pesimis bisa terselesaikan,” tandas Cece. (pls/zay)
Baca juga: Ditanya Soal Sekolah Rusak, Cellica : “Tanya A’a Jimmy Aja!”
Baca jugaa: Soal Anggaran Sekolah Rusak, Jimmy ‘Buka-bukaan’ Gak Dilibatkan Pembahasan APBD 2019