Pemkab Karawang Melakukan ‘Single Salary’ PNS

0

Kepala BKPSDM Kabupaten Karawang, Asep Aang Rahmatullah.

banner 468x60

“Tips ini mengingatkan saya juga, mudah-mudahan berguna dan pelan-pelan dapat diterapkan oleh PNS,”

BaskomNews.com – Mulai tahun 2019 ini, PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang diberlakukan Single Salary. Sudah tidak ada lagi honor-honor kegiatan yang biasa PNS sebut “duit lalakina”.

Saat ini, Penghasilan PNS hanya ada dua sumber yaitu Gaji Bulanan dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Pembayaran Kedua penghasilan tersebut langsung melalui nomor rekening masing-masing. Gaji dibayarkan diawal bulan, sedangkan TPP di pertengahan bulan, dan tidak mendapatkan penghasilan lainnya, Selasa (26/2/2019).

banner 336x280

Perubahan kebijakan ini, harus segera direspon oleh PNS dalam mengelola keuangan di rumah. Kegagalan mengelola keuangan ini, akan berdampak pada kinerja pegawai dan kinerja organisasi bahkan rawan terhadap grafitifikasi.

Sebenarnya pendapatan PNS itu terbatas, apalagi dibandingkan dengan pejabat tinggi di BUMN atau perusahaan swasta. Gajinya seluruh indonesia diatur sama, namun yang membedakan ada tunjangan kinerja yang diatur berbeda sesuai dengan kebijakan dan kemampuan keuangan daerah.

Penghasilan PNS itu disusun untuk mencukup kebutuhan hidup sehari-hari, apabila ada kenaikan gaji biasanya mengikuti besaran inflasi. Karena itu, PNS pun setidaknya harus sedikit cakap dalam mengatur finansial agar tidak terjebak ke dalam gaya hidup konsumtif yang menyengsarakan diri.

Seperti yang dilansir di laman http://yuvalianda.com berikut 7 Tips Mengelola Keuangan Untuk PNS:

1. Hindari kredit berbunga

Tidak dipungkiri kredit merupakan tawaran “zaman now” yang menggiurkan. Pembayaran yang menyicil membuat semua terlihat lebih mudah. Namun tahu kah bahwa hal tersebut banyak membawa mudharat daripada manfaatnya? Misalnya saja kita membolehkan memakai uang maksimal 30% dari pendapatan yang kita peroleh untuk kredit. Percayalah kita bakal kejar-kejaran untuk memenuhi ke 30% an kita yang sudah terambil oleh biaya kredit tersebut. Belum lagi lama nya angsuran kredit berbunga yang kita tempuh.

Dari hal tersebut dapat dirasakan, PNS yang telah merelakan gajinya terambil untuk membayar kredit biasanya akan menurun kinerja bekerjanya, orientasi pemikirannya selalu diukur dengan uang. Hal tersebut berbanding lurus dengan usahanya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, akibatnya banyak PNS yang lebih focus terhadap tugas sampingannya dibanding dengan dengan tugas pokoknya sebagai PNS, alasannya sih untuk menjaga kestabilan dan keamanan ekonomi rumah tangga.

2. Jangan pernah menggadai SK PNS anda

“Jadi PNS mah enak, gak punya rumah dan mobil ya gadein aja SK nya ke bank” atau “Kalau gak gadai SK, kapan bisa punya rumah, bisa punya mobil, punya tanah, punya apartemen, daaaan lain laiiin. Kita bisa gak punya apa-apa”

Percakapan diatas yang selalu terbayang-bayang di pikiran PNS tatkala obrolan-obrolan masalah per-uang-an menjadi trending topic. Lalu dengan mudahnya mengantarkan SK PNS ke “gerbang” perhutangan yang menjerat PNS tiap bulannya. Sadar tak sadar, gadai SK PNS ini membuat hari-hari menjalani pekerjaan terasa berat.

Awalnya melihat awal bulan yang selalu menyenangkan karena terima gaji, hal ini harus kita lewati dengan awal bulan datar tanpa “denyut” tabungan bertambah. Pasalnya uang gaji hanya numpang lewat selang berapa detik saja langsung ditarik untuk kemudian mengganti uang kita dengan perjanjian gadai SK tadi. Tentu saja tidak terjadi untuk satu tahun atau dua tahun. Hal tersebut terjadi bertahun-tahun.

Daripada bertahun-tahun melewati hidup yang terkesan suram, yuk mari kita syukuri penghasilan kita berapa pun penghasilannya, bukankah itu sudah resiko kita saat mendaftar jadi PNS? Ya walaupun gadai SK ini ada manfaatnya di awal sih.

3. Identifikasi mana keinginan dan mana kebutuhan

Pintar-pintar lah memilah mana kebutuhan dan mana keinginan. Butuh dan ingin sangat berbeda. Hal tersebut jika mampu dilakukan niscaya akan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita.

4. Maksimalkan apa yang ada

Perilaku hedon menyebabkan kita menjadi orang yang terus-terusan membeli tanpa memikirkan keuangan. Kenapa tidak cukup maksimalkan apa yang ada, tak perlu mengikuti gaya hidup yang serba “wah”? Padahal dengan begitu keuangan kita pasti akan stabil loh. Ingat biaya hidup itu tidak mahal, yang mahal adalah membiayai gaya hidup.

5. Investasi dengan aset produktif

Aset produktif adalah aset yang nilainya terus naik seiring dengan berjalannya waktu. Salah satu aset produktif yang paling baik sepanjang masa adalah emas. Hal ini dikarenakan nilai emas yang tidak pernah terpengaruh mata uang dan bisa diterima dimana saja. Bisa juga ke tanah, properti, dinar, dirham dll. Satu hal yang perlu ditekankan lagi adalah jangan berinvestasi di aset produktif dengan mengambil kredit atau menggadaikan SK.

6. Udah nabung aja

Bila ada hal-hal penting yang kita inginkan dan membutuhkan uang yang tidak sedikit, tentu jalan terakhir bagi PNS adalah menabung. Misalkan, anda ingin membangun rumah untuk keluarga anda, atau ingin membeli mobil agar keluarga terlindung dari panas dan hujan. Menabung adalah salah satu cara terbaik untuk mewujudkan keinginan tersebut. Menabung tidak terbatas hanya dalam bentuk uang saja. Menabung juga bisa dalam bentuk lain seperti emas, dinar, dirham dan lain-lain.

7. Tidak usah takut terlihat “miskin”

Dari keseluruhan tips yang ada, yang perlu ditekankan adalah bergaya lah sesuai dengan keuangan. Gak usah banyak gaya jika keuangan tidak memadai. Hiduplah apa adanya. Mari kita ambil dari ilmu fisika. Tekanan berbanding lurus dengan gaya. Jadi jika merasa banyak tekanan, berarti hidup kita kebanyaan gaya.

“Karena sejatinya rejeki tergantung Allah dan bagaimana cara kita bersyukur”.

“Tips ini mengingatkan saya juga, mudah-mudahan berguna dan pelan-pelan dapat diterapkan oleh PNS,” ungkap Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Karawang, Asep Aang Rahmatullah, disela-sela mengikuti Rakor KORPRI di Jakarta. (red)

banner 336x280