Selain Black Campaign, 3 Emak-emak PEPES juga Sempat Minta Foto Copy KTP dan “Cap Jari”

0

Inilah rumah kontrakan tempat Bah Ajo tinggal. Seorang kakek yang menjadi sasaran kampanye hitam Emak-emak PEPES yang rekaman videonya sampai menjadi viral.

banner 468x60

“Warga juga berharap agar masalah ini bisa segera diselesaikan oleh pihak kepolisian. Karena saya kasihan sama Bah Ajo, usianya yang sudah lanjut, pendengarannya yang sudah berkurang,”

BaskomNews.com – Selain melakukan kampanye hitam (Black Campaign) terhadap pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di hadapan Suparjo alias Bah Ajo, 3 emak-emak PEPES juga sempat meminta foto copy KTP dan cap jari kepada Bah Ajo.

Saat dimintai keterangannya di rumah kontrakan empat pintu di Kampung Kalioyod Desa Wancimekar Kecamatan Kota Baru Karawang Jawa Barat, Bah Ajo mengaku tidak menyangka jika video kampanye hitam yang dilakukan ibu-ibu yang menjelek-jelekan Jokowi-Ma’ruf Amin akan viral seperti saat ini.

banner 336x280

Selain itu, Bah Ajo juga mengaku tidak mengerti maksud kedatangan empat orang ibu-ibu yang diketahui merupakan anggota PEPES atau partai emak-emak Prabowo Sandi tersebut. Karena Bah Ajo mengalami masalah dengan pendengarannya.

“Yang datang empat orang perempuan, nanya saja mau pilih apa, terus nempelkan stiker. Abis itu mereka ngomong, cuma saya gak dengar sama sekali. Gak nyambung saya mah, karena pendengaran saya kurang. Dan lama -lama mereka pergi dan saya balik lagi ke dalam. Mereka cuma masang stiker saja, setelah itu mereka pergi. Ya saya sholat, gambar tempelnya mah masih ada,” tutur Bah Ajo, kepada awak media.

Kembali dijelaskan Bah Ajo, saat itu dirinya sedang akan berangkat ke masjid untuk melaksanakan sholat. Namun empat orang ibu-ibu datang dan mengajaknya mengobrol dan meminta foto copy KTP dan meminta cap jari.

Sementara itu, Giri Wicaksoni (Tetangga Abah Ajo) menambahkan, jika sebenarnya ia hanya merasa kasihan sama Bah Ajo yang usianya sudah tuda dan pendengarannya agar kurang, tiba-tiba saja kebawa-bawa dalam persoalan ini.

Dikatakan Giri, warga sekitar rumah Abah Ajo tinggal juga mengaku baru mengetahui viralnya persoalan ini setelah ramai diberitakan di televisi. Warga juga merasa resah dengan adanya video tersebut, karena isi dari rekamannya dinilai mengandung isu sara yang bisa memecah belah masyarakat.

“Warga juga berharap agar masalah ini bisa segera diselesaikan oleh pihak kepolisian. Karena saya kasihan sama Bah Ajo, usianya yang sudah lanjut, pendengarannya yang sudah berkurang, tiba-tiba harus terlibat dalam persoalan ini,” tandas Giri. (red)

banner 336x280