Sebelum Dilantik, Tidak Semua Wakil Rakyat Karawang Ikut Tes Urine, Kenapa?
BaskomNews.com – Rencananya, para wakil rakyat atau anggota DPRD Karawang hasil Pileg 2019 kemarin akan dilantik pada Agustus 2019 mendatang. Sebelum menginjak hari pelantikan, Kamis (20/6/2019) para wakil rakyat yang akan dilatik berbondong-bondong untuk mengukur baju pelantikan.
Tak hanya itu, para wakil rakyat terpilih juga dilakukan tes urine sampai harus melampirkan surat kelakuan baik, sebelum digelar pentikan. Namun sayangnya, tidak semua para wakil rakyat terpilih mengikuti tes urine.
Sekretaris DPRD Karawang, Agus Mulyana mengatakan, pihak sekretariat dewan sudah melakukan pengukuran pakaian seragam untuk anggota DPRD Karawang yang akan dilantik pada Agustus mendatang.
“Iya betul, kami telah memulai melakukan pengukuran baju terhadap para anggota dewan terpilih yang akan dilantik Agustus nanti, termasuk juga tes urine,” tutur Agus Mulyana, saat dihubungi melalui telpon selulernya.
Agus menjelaskan, tes urine ini dilakukan berdasarkan surat permintaan dari Sekretaris Daerah Karawang, agar para wakil rakyat ini dilakukan tes urine dan juga melampirkan surat berkelakuan baik.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Karawang, H. Toto Suripto yang ditemui awak media terlihat sedang melakukan pengukuran baju di gedung Fraksi DPRD Karawang, Kamis (20/6/2019). Toto mengatakan, pengukuran baju ini adalah bentuk persiapan sebelum pelantikan Agustus mendatang digelar.
Terkait adanya tes urine yang terbilang mendadak, Toto mengaku jika secara kelembagaan dirinya belum pernah mengirimkan surat permintaan terkait adanya test urine bagi para wakil rakyat. Karena test urine ini harus tetap mengacu kepada aturan.
“Mungkin ini dilakukan secara umum, bukan atas nama kelembagaan DPRD, Karena saya belum melayangkan surat resminya,” ungkap Toto.
Akan tetapi menurut Toto, kemungkinan besar tes urine ini adalah bentuk antisipasi bahaya narkoba. Menurutnya, tes urine ini merupakan hal wajar.
“Kita memang harus betul-betul mengantisipasi, jangan sampai Karawang ini dijadikan sarang narkoba. Maka perlu diadakannya tes urine,” timpal Toto.
Toto kembali menerangkan, jika tes urine para wakil rakyat ini benar-benar mendadak. Namun ia tidak mengetahui bagaimana mekanisme pembayarannya.
“Tes urine ini dilakukan mendadak, soal biaya gak tahu saya, sebagai persyaratan caleg juga kita pernah melakukan tes urine. Terkait hari ini kita belum menginstruksikan ke DPRD, belum ada surat, kita menyesuaikan saja dengan kebutuhan agar baik anggota DPRD yang baru maupun yang lama bersih dari narkoba dan menjadi contoh yang baik,” pungkasnya.
Tercatat, saat berita ini didterbitkan, baru sekitar 30 orang anggota dewan yang melakukan pengukuran baju. Sementara itu, belum semua anggota DPRD terpilih melakukan test urine.
Pasalnya, wakil rakyat datang secara bergantian. Sementara pihak BNNK yang melakukan tes urine pun sudah pulang.
Pantauan wartawan, dari hasil tes urine beberapa anggota dewan didapatkan seorang anggota dewan yang terindikasi hasilnya positif. Namun hal tersebut diklaim karena anggota dewan yang melakukan tes urine, setengah jam sebelumnya mengkonsumsi obat sakit gusi Mefinal 500 mg. (iql)