Spanduk ‘Tolak Pencemaran Barugbug’ Dibentangkan di Depan Kantor Bupati Karawang
BaskomNews.com – Belasan tokoh pemuda Kecamatan Jatisari dan aktivis lingkungan membentangkan spanduk atau kain putih bertuliskan “Warga Bersatu Menolak Limbah Bendungan Barugbug” di depan kantor Bupati Karawang, Sabtu (3/8/2019).
Selain membentangkan kain putih, belasan tokoh pemuda dan aktivis lingkungan yang tergabung dalam Forum Sirudam-Barugbug ini juga mengumpulkan tanda tangan warga yang melintas untuk ikut serta menolak pencemaran Bendungan Barugbug dan Sungai Situdam oleh limbah industri di Kabupaten Purwakarta dan Subang yang dibuang lewat aliran Kali Cilamaya.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Pemkab Karawang yang selama ini dinilai lamban dalam menangani persoalan pencemaran Bendungan Barugbug.
Padahal selain menganggu kesehatan warga sekitar karena bau air Bendungan Barugbug yang tercemar sudah menyengat, kondisi pencemaran ini juga dinilai telah menurunkan hasil panen para petani yang lahan pertaniannya tergantung aliran air Bendungan Barugbug.
Karena diketahui sebelumnya, ada sekitar 2.926 hektar lahan pertanian yang dialiri air Kali Cilamaya yang kondisinya sudah tercemar limbah industri Purwakarta dan Subang.
Sebelumnya, salah seorang Presidium Forum Situdam-Barugbug, Deni Pranata menyebut, sebenarnya warga tidak pernah menuntut hal apapun, termasuk tidak pernah menuntut penutupan industri di Purwakarta dan Subang yang membuang limbahnya ke Kali Cilamaya.
Warga hanya ingin air di Bendungan Barugbug kembali jernih seperti semula, agar bisa dipakai untuk aktivitas seperti mandi, nyuci sampai tempat bermain (berenang) anak-anak.
“Persoalan ini sudah hampir 15 tahunan belum ada solusi juga. Sebenarnya warga sendiri sudah pesimis jika air Bendungan Barugbug bisa jernih kembali. Karena selama ini mereka yang datang ke lokasi yang katanya peduli hanya sekedar bisa PHR (Pemberi Harapan Palsu), tanpa adanya tindak lanjut solusi,” kata Deni.
“Termasuk Bupati Karawang Cellica dan Kapolres saat itu juga sudah turun ke lokasi, tapi tetap saja tidak ada tindaklanjut solusinya,” tandas Deni.(red)
BACA SEBELUMNYA : Pencemaran Situdam-Barugbug, Akhir Agustus LH Subang-Purwakarta Dipanggil LH Jawa Barat