Program TMMD ke-105 Resmi Ditutup
“Program TMMD merupakan salah satu wujud kepedulian TNI kepada Pemerintahan di Daerah dalam membantu percepatan pembangunan di daerah tertinggal demi tercapainya kesejahteraan rakyat,”
BaskomNews.com – Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar upacara penutupan TMMD ke-105 bertempat di Lapangan BLU PBB Desa Pusakajaya, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Kamis (8/9/2019) pagi.
Seusai menjadi inspektur upacara, Kolonel Infanteri Gausudin Amin Yusup menjelaskan, dari 50 kabupaten yang menjadi titik program TMMD di seluruh Indonesia, terdapat empat kabupaten di wilayah Kodam III/Siliwangi.
“Empat Kabupaten/kota yang masuk wilayah Kodam III/Siliwangi yaitu Kodim 0607/Kota Sukabumi, Kodim 0610/Sumedang, Kodim 0604/Karawang, dan Kodim 0617/Majalengka. Program TMMD merupakan salah satu wujud kepedulian TNI kepada Pemerintahan di Daerah dalam membantu percepatan pembangunan di daerah tertinggal demi tercapainya kesejahteraan rakyat,” katanya.
Ia menjelaskan, program bertemakan “Bersama TMMD Membangun untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat”, melibatkan personel dari TNI AD, TNI AL, TNI AU juga Polri, yang tergabung dalam Satgas TMMD.
Personel Satgas TMMD ini, lanjutnya, tinggal di rumah penduduk sekitar lokasi TMMD, sehingga antara TNI-Polri dan rakyat benar-benar saling membaur dan dapat mempererat persaudaraan yang sudah terjalin, serta dapat mengetahui permasalahan yang ada di masyarakat.
Menurutnya, TMMD membantu pemerintah daerah yang mengalami keterbatasan anggaran dalam membiayai pembangunan. Diperlukan sinergitas semuanya. Ketika dilakukan bersama-sama, pembangunannya bisa terwujud.
“Permasalahan bangsa tidak bisa diselesaikan oleh satu kelompok, melainkan harus dikerjakan bersama dengan keterpaduan, sinergitas, dan kolaborasi,” ujar Kolonel Infanteri Gausudin Amin Yusup.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan TMMD merupakan dinamisasi lintas sektoral dalam membangun daerah. Hal itu di antaranya dengan membangun insfratruktur jalan guna membuka akses ke daerah terisolasi.Selain itu juga, sebagai upaya pertumbuhan desa sehingga sasaran yang dibutuhkan masyarakat bisa tercapai.
Seperti halnya akses pendidikan, kesehatan dan ekonomi, Kolonel Infanteri Gausudin Amin Yusup menurutkan, kegiatan TMMD tersebut dinilai selaras dengan upaya pemerintah daerah yang mencanangkan membangun bangsa dari mulai desa pinggiran.
Hal terpenting dalam pelaksanaan TMMD adalah sebagai bentuk aktualisasi budaya gotong royong semua pihak dari TNI, Pemerintahan hingga Masyarakat.
“Dengan goyong royong bisa terbina upaya menyatukan perbedaan. Gotong royong merupakan nilai luhur bangsa yang memang harus tetap dijaga,” pungkasnya.
Menutup sambutanya, Satuan terkait di lokasi TMMD agar mempersiapkannya dengan baik, untuk pengawasan dan perawatan terhadap hasil-hasil TMMD diharapkan Pemerintah Daerah setempat bersama-sama menjaga sehingga benar-benar dapat memberi efek sosial ekonomi bagi kemajuan wilayah dan masyarakat setempat. (rls)