7 Terduga Teroris Ditangkap di Bekasi Pagi Tadi
BaskomNews.com – Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap 7 terduga teroris di Bekasi, Senin 23 September 2019 pagi. Mereka yang ditangkap diduga merupakan kelompok yang berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi dan Jakarta.
Selain di Bekasi, satu terduga teroris turut ditangkap di Cilincing, Jakarta Utara sehingga total terdapat 8 orang yang diamankan. Para terduga itu diperkirakan hendak melakukan aksi teror pada salah satu kantor polisi.
Penangkapan dilakukan oleh beberapa tim. Di Bekasi, penangkapan dilakukan di 5 lokasi di kabupaten dan kota. Penangkapan pertama kali dilakukan terhadap SP alias Abu Said (18) di kediamannya di Desa Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Dia ditangkap sekira pukul 5.35.
Abu Said ditangkap karena diduga terlibat dalam aksi terorisme terutama dalam perakitan bahan peledak. Dari hasil penelusuran Densus 88, dia berperan membeli bebeapa bahan peledak melalui situs e-commerce seperti aseton, gelas plastik pengukur, sendok pengaduk berbahan plastik, dan bahan kimia berupa HCL, dan H202.
Tidak jauh dari lokasi pertama, Tim Densus 88 mengamankan SJ alias Haidar Al Ghazi (20) dan G alias Igun (19) di Desa Tridaya Sakti, Tambun Selatan sekira pukul 6.05. Selanjutnya, Tim Densus 88 bergerak menangkap AR (21) beserta istrinya, S (19), di rumah kontrakan di Kelurahan Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi sekira pukul 7.05.
Dari hasil penyelidikan, AR diduga memiliki bahan peledak H202 dan serbuk Triaseton Triperoksida (TATP) yang menjadi materi bahan berdaya ledak tinggi. Dia diduga turut merencanakan serangkaian aksi teror serta menjadi administator grup whatsapp bernama MEMBUAT ADONAN KUE. Sementara S turut mengikuti serangkaian kegiatan AR.
Tim Densus 88 lantas menangkap FP alias Abu Zee Ghuroba (18) di rumah di Jalan Raya Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan.
Rutin latihan fisik dan bela diri
Dalam perannya, dia diduga mengoordinasikan para pemuda untuk bergabung ke kelompoknya di Bekasi. Dia berperan sebagai instruktur bela diri di salah satu rumah di Bekasi. Selain itu, Abu Zee yang menikahkan AR dan S serta beberapa anggota di kelompoknya.
Sementara itu, satu terduga lainnya yakni ASH (26) ditangkap di Aren Jaya Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi. Dalam keterangan polisi, dia diketahui sebagai aktor yang menjemput terduga Haidar dan turut merencanakan aksi teror di salah satu kantor polisi.
Dari ketujuh terduga yang ditangkap, seluruhnya rutin melakukan latihan bela diri setiap Minggu sore di Kota Bekasi dan mereka turut mengikuti latihan fisik yang digelar di Gunung Salak Bogor.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, mereka yang ditangkap merupakan bagian dari JAD Bekasi serta sejumlah daerah lainnya. Kantor polisi menjadi salah satu target sasaran mereka.
“Ini merupakan tindakan preventive strike guna mencegah serangan aksi teror. (Penangkapan dilakukan) di beberapa daerah,” ujar Dedi.(PR)