Mungkin Para Guru ini Khilaf Jika Trotoar Bukan untuk Tempat Parkir

0

Melalui status facebook dan foto yang diunggahnya, Natala Sumedha menyindir beberapa guru yang memarkirkan kendaraan roda duanya di trotoar.

banner 468x60

BaskomNews.com – Ada pemadangan yang kurang mengenakan dalam kesempatan upacara peringatan HUT PGRI ke-74 tahun, di Lapangan Plaza Pemkab Karawang, Senin (25/11/2019). Yaitu dimana para guru dan tenaga kependidikan memarkirkan kendaraan roda duanya di sepanjang trotoar di depan kantor Pemkab Karawang.

Entah karena faktor disengaja ataupun tidak disengaja, mungkin para guru ini khilaf atau lupa tentang fungsi trotoar yang sebenarnya digunakan khusus untuk pedestrian atau para pejalan kaki. Terlebih, trotoar ini telah dibangun pemkab melalui Dinas PUPR Karawang dengan anggaran mencapai 15 miliar.

banner 336x280

Pemandangan yang kurang mengenakan ini sempat mendapatkan ‘sindiran’ dari Anggota DPRD Karawang, Natal Sumedha. Yaitu dimana politisi PDI Perjuangan ini sempat membuat status sindiran di akun facebook miliknya.

“Pendistrian disepanjang jalan by pass Kabupaten Karawang berupa trotoar yg dibangun dengan biaya 15 Milyar adalah tempatnya hak untuk orang berjalan kaki, tapi di Karawang bisa digunakan untuk tempat parkir motor lho,” tulis Natala Sumedha, dalam akun facebooknya yang sudah sampai 40 kali dibagikan oleh para netizen.

Saat dikonfirmasi BaskomNews.com lebih lanjut, Natal Sumedha memang tidak menyalahkan para guru atau tenaga kependidikan yang memarkirkan kendaraan roda duanya di trotoar. Dalam hal ini Natala justru meminta agar panitia penyelenggara melakukan evaluasi untuk setiap bentuk kegiatan yang digelar di Plaza Pemkab dengan melibatkan massa banyak.

“Penyelenggara dalam hal ini dinas terkait harus segera melakukan evaluasi, biar ke depannya kejadian ini tidak terulang lagi,” pinta Natala.

Selain itu, Natala juga mengkritik atas ketidaksiapan dinas terkait sebagai penyelenggara kegiatan. Karena menurutnya, dengan kegiatan yang melibatkan massa banyak seperti itu harus sudah bisa diantisipasi mengenai mobilisasi ataupun penempatan kendaraan parkir.

“Ini sepertinya ketidaksiapan dinas penyelenggara kang. Karena harusnya mereka sudah bisa menghitung perkiraan peserta yang hadir. Dan seharusnya dinas bekerja sama dengan dinas terkait lain untuk mengatur kendaraan. Apalagi ini acara besar dan selalu diselenggarakan setiap tahunnya,” tandas Natala. (red)

banner 336x280