Lewat LPKNU, Saatnya Santri Melek Teknologi

0
banner 468x60

BaskomNews.com – Bukan zamannya lagi santri pondok pesantren harus selalu terus-terusan fokus mengaji kitab kuning. Seiring perkembangan zaman, kini santri pondok pesantren juga dituntut untuk melek Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Melalui Lembaga Pelatihan Kerja Nahdatul Ulama (LPKNU), kini para santri pondok pesantren yang ada di Kabupaten Karawang mulai dilatih ‘melek teknologi’, untuk di kemudian hari bisa hidup mandiri dengan cara berwirausaha yang kreatif dan inovatif.

banner 336x280

Dengan cara mengikuti pelatihan desain grafis, digital printing hingga kursus Bahasa Jepang, para santri di Kota Lumbung Padi kini mulai dicetak sebagai para pelaku Ekraf (Ekonomi Kreatif).

“Kini santri NU tidak hanya ngaji dan ngaji. Mereka juga harus jadi ‘dukunya teknologi’, agar di kemudian hari bisa hidup mandiri,” tutur Ketua LPKNU Karawang, Ade Hasan Wirasuta, saat ditemui disela-sela memberikan pelatihan desain grafis, Senin (8/2/2021).

Menurut Ade, LPKNU Karawang sendiri baru bersifat embrio karena baru didirikan Januari 2021. Namun demikian sudah ada sekitar 40 santri dan warga NU yang menjadi anggota untuk mengikuti pelatihan.

LPKNU Karawang sendiri tidak hanya terfokus pada pelatihan desain grafis atau digital printing untuk membentuk para pelaku Ekraf. Lebih dari itu, LPKNU membentuk para tenaga pengajar bersertifikasi untuk nantinya diberangkatkan menjadi tenaga pengajar di Jepang.

“Misal suka ada program pemerintah pusat untuk memberangkatkan tenaga pengajar NU ke Jepang. Dulu biasanya kita kerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk belajar bahasa. Tapi setelah sekarang ada LPKNU, kita mulai lagi. Dan biasanya tenaga pengajar NU yang diberangkatkan ke Jepang, sepulangnya dari sana langsung bekerja di perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia,” terangnya.

“Sebagai bukti keseriusan, kemarin kita baru selesai menggelar pelatihan HRD di Brits Hotel, berkerja sama dengan LSP BNSP,” timpal Ade Hasan.

Untuk yang terbaru, sambung Ade Hasan, LPKNU Karawang kini ada program sertifikasi Human Resources Development (HRD). Yaitu dimana LPKNU Karawang siap membentuk calon-calon HRD perusahaan yang profesional.

Karena ditegaskannya, kini untuk menjadi HRD sebuah perusahaan tidak lagi semudah seperti dulu. Melainkan harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Untuk program jangka pendeknya, sekarang kita akan bekerja sama dengan Kemenag Karawang untuk membuat sistem informasi bagi semua pondok pesantren di Karawang. Nanti soal informasi-informasi pondok pesantren di Karawang akan tersentral di dalam sistem informasi tersebut,” katanya.

Masih dijelaskan Ade Hasan, terbentuknya LPKNU Karawang ini merupakan hasil evaluasi program-program Lembaga Otonom (Banom) di bawah naungan Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Karawang.

“Dulu kita sering bertanya-tanya kenapa bantuan Kementerian untuk PCNU Karawang jarang ada, bahkan nyaris tidak ada sama sekali. Ternyata setelah kita kroscek, ternyata bukan bantuannya yang tidak ada. Tetapi lembaga di kita untuk menampung bantuan itu yang tidak ada. Ya, kalau sekarang sudah ada LPKNU,” katanya.

Oleh karenanya, ia berharap dengan dibentuknya LPKNU Karawang bukan hanya untuk mencetak santri dan warga NU yang melek teknologi. Melainkan juga menjadi wadah silaturahmi baru antara NU dengan masyarakat luas.

Karena LPKNU tidak hanya untuk santri dan warga NU semata. Melainkan juga untuk warga di luar struktur maupun kultur NU. Bahkan, ada juga beberapa warga non muslim yang ikut bergabung mengikuti pelatihan-pelatihan LPKNU.

“LPKNU tidak hanya mengakomodir warga NU. Tetapi masyarakat umun, non muslim juga ada. Sekali-kali NU itu bukan hanya ngaji dan ngaji, tapi dukun teknologi,” pungkasnya. (Adk)

banner 336x280