Jokowi Sampaikan Kabar Gembira Jelang Berakhirnya PPKM Covid-19, Warga: “Jangan Diperpanjang Pak”

0
banner 468x60

JAKARTA, BASKOMNEWS – Menjelang berakhirnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2-4 besok Selasa 24 Agustus 2021, Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyampaikan kabar gembira bagi masyarakat Indonesia.

Melalui akun instagramnya  @jokowi, Senin 23 Agustus 2021, Jokowi menyampaikan bahwa tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 kian menurun, penghuni tempat-tempat isolasi mandiri semakin berkurang.

banner 336x280

Menurut data Covid-19 yang ditampilkan laman worldometers.info, sebagaimana diakses POS-KUPANG.COM, Senin 23 Agustus 2021 petang, posisi Indonesia berada di urutan ke-13 jumlah kasus Covid-19 terbanyak secara mondial dengan jumlah kasus 3.979.456.

Dari jumlah tersebut, kasus meninggal 126.372, total sembuh 3.546.324, sedang dirawat atau kasus aktif 306.760. Sedangkan pasien kritis 0.

Atas informasi tersebut, ada warga yang meminta kepada Presiden Jokowi agar PPKM tidak diperpanjang lagi supaya masyarakat bisa sedikit menarik napas panjang meski tetap mematuhi protokol kesehatan.

Jokowi tetap mengingatkan bahwa kita belum tiba di akhir pandemi. Covid-19 masih menjadi ancaman yang nyata.

“Peran setiap kita masih sangat dibutuhkan untuk bersama-sama memutus rantai penyebaran virus ini,” pinta Jokowi.

“Para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain masih berjaga di garda terdepan. Sementara saya, Anda, kita semua, tetap harus berdisiplin dalam menjalankan protokol kesehatan,” Jokowi mengingatkan.

Disiplin protokol kesehatan yang dimaksud Jokowi dengan tetap mengenakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan.

Menurut dia, dengan mematuhi protokol kesehatan kita melindungi diri kita, keluarga, dan lingkungan, sekaligus membantu mengurangi beban para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan.

Unggahan Jokowi disambut gembira oleh warga sebagaimana terlihat di kolom komentar.

ehbaper_: Semoga semua cepat kembali pulih

prasetyoedimarsudi: Gotong-royong dan Bersatu Lawan Covid-19.

bocahnikmat: Yaudah bisa kale ppkm di cabut pak.

aliakbaramrullah: Mari kita putuskan rantai kelaparan!!!

ambon_rendra: Pagi pak, besok minta tolong jgn diperpanjang ya pak, istrht dlu perpanjangan ppkm nya, biar bisa sedikit menarik napas panjang tp kami akan mengikuti prokes secara tertib, makasi pak jokowi sehat selalu.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, PPKM darurat telah diberlakukan sejak Sabtu 3 Juli 2021.

Awalnya PPKM darurat direncanakan selesai pada 20 Juli 2021, tetapi diperpanjang hingga 25 Juli 2021.

Kemudian, PPKM berubah nama menjadi PPKM level 4, 3, dan 2, serta diperpanjang lagi sampai 2 Agustus 2021 dan kembali diperpanjang sampai 9 Agustus 2021.

PPKM level 4, 3, dan 2 pun masih belum selesai pada 9 Agustus 2021 dan diperpanjang lagi sampai 16 Agustus 2021.

Kemudian, pemerintah kembali memutuskan bahwa PPKM level 4, 3, dan 2 diperpanjang lagi sampai 23 Agustus 2021.

Evaluasi PPKM

Jokowi mengatakan virus corona sangat sulit diprediksi. Karena itu pihaknya meminta semua pihak berhati-hati, meskipun dalam beberapa waktu terakhir terjadi penuruan kasus dan penurunan BOR (bed occupancy rate/keterisian tempat tidur) di sejumlah wilayah.

“Jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi dan kita tidak waspada, tahu-tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak,” kata Jokowi di Madiun, Kamis 19 Agustus 2021.

Selanjutnya, agar dapat menurunkan penyebaran kasus, Jokowi memerintahkan pemerintah daerah dapat mengurangi tingkat isoman dan fokus menjadi isolasi terpusat (isoter). Menurut Jokowi, isoter akan sangat mengurangi penyebaran virus.

Jokowi meminta agar stok obat-obatan selalu tersedia dan segera diberikan bagi yang membutuhkan. Isolasi terpusat, tambahnya, menjadi kunci yang baik untuk mengurangi penyebaran dan kematian akibat virus corona.

Percepat vaksinasi

Selain itu, Jokowi juga meminta vaksinasi harus dipercepat dan jangan sampai ada tumpukan stok vaksin. “Terkait vaksinasi dipercepat, saya minta bupati/walikota kalau vaksin data langsung habiskan secepat-cepatnya, minta lagi,” paparnya.

Jokowi memaparkan, bulan Agustus ini Indonesia akan banyak kedatangan vaksin Covid-19, yang dapat dimanfaatkan untuk menggenjot tingkat vaksinasi. “Jangan sampai ada stok vaksin di cold storage bapak ibu semuanya, segera dihabiskan,” tutur dia.

Jokowi juga menyoroti tingginya kasus kematian yang terjadi di Indonesia. Pihaknya mengatakan, tingginya kasus kematian di Indonesia disebabkan beberapa hal. Di antaranya karena keterlambatan membawa pasien Covid-19 ke rumah sakit dan adanya komorbid (penyakit bawaan).

“Penyebab (kematian) menurut saya kemungkinan yang isoman tidak segera masuk ke isoter, sehingga di bawah ke rumah sakit sudah terlambat,” jelas Jokowi. “Saturasi sudah turun dibawa ke rumah sakit itu terlambat, juga komorbidnya,” lanjut Jokowi.

Karena itu pihaknya berpesan agar melakukan tiga hal yang dapat membantu meredakan situasi pandemi, yaitu:

Memindahkan pasien positif Covid-19 dari isoman ke isoter
Mempercepat proses vaksinasi
Obat-obatan yang dibutuhkan segera disalurkan dan jangan sampai terlambat.
Evaluasi lonjakan kasus

Jokowi memaparkan, Indonesia mengalami banyak penambahan kasus mulai awal bulan Februari 2021, yang kemudian terus menurun hingga Mei. Namun, kemunculan varian Delta di Kudus dan Bangkalan beberapa waktu lalu, membuat kasus kembali naik secara drastis mencapai sekitar 56 ribu infeksi baru per harinya.

“Begitu muncul di Kudus, di Bangkalan saat itu, di luar dugaan kita karena dari deteksi yang kita lihat itu Jakarta, Indramayu, dan di Medan. Munculnya tempat lain, karena barang ini (virus) nggak kelihatan, langsung melompat ke 56 ribu (kasus baru harian),” jelas Jokowi.

Peningkatan ini pun memunculkan masukan dari berbagai sisi yang memperingatkan bahwa jika kasus tidak bisa dihentikan, maka diperkirakan pada bulan Agustus akan mencapai 80.000 kasus baru, dan September mencapai 160.000 kasus baru per harinya.

“Kalau tidak bisa menghentikan bisa di atas India,” kata dia.

banner 336x280