Gubuk Reot Mak Erat Lamban Direspon Pemerintah, Jurnalis Perempuan Ini Galang Dana Bangun Rutilahu

0

Bersama Komunitas di Karawang dan warga setempat, Jurnalis perempuan Karawang Rima Oktapiani mendokumentasikan diri di depan rumah Mak Erat yang nyaris roboh.

banner 468x60

“Awalnya kami hanya melakukan kegiatan peliputan ke Mak Erat. Tapi karena prihatin, kami akhirnya meminta bantuan dari para donatur”

BaskomNews.com – Pengajuan Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) Mak Erat (91), warga Dusun Telukbunder, Desa Dwi Sari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang ini lamban direspon pemerintah, khususnya pemerintah desa setempat. Padahal kondisi gubuk reot Mak Erat nyaris ambruk, jika tidak segera diperbaiki.

Melihat kondisi demikian, salah seorang Jurnalis Perempuan Karawang, Rima Oktapiani tergerak untuk melakukan aksi kemanusian dengan cara mengumpulkan dana dari para dermawan untuk membangun rumah Mak Erat tanpa sepeser pun anggaran dari pemerintah.

banner 336x280

Atas dasar keprihatinan dan nilai-nilai kemanusiaan, terhitung 19 November 2018, jurnalis perempuan yang lebih akrab disapa Neng Amoy tersebut mulai mengumpulkan dana sumbangan dari jejaring aktivitas jurnalisnya selama ini. Alhasil, dana terkumpul sekitar Rp 14 juta untuk pembangunan Rutilahu Mak Erat.

Gerakan kemanusiaan yang dilakukan Jurnalis Perempuan Karawang ini cukup mengundang respon positif dari para aktivis sampai beberapa komunitas di Karawang. Dampaknya, beberapa komunitas di Karawang ikut gotong-royong datang ke lokasi untuk menjadi buruh atau tukang tanpa bayaran.

Kepada BaskomNews.com, Neng Amoy sendiri menuturkan, jika ia merasa prihatin dengan kondisi rumah Mak Erat yang sudah hampir ambruk. Namun saat itu, pengajuan Rutilahu ke pemerintah lamban ditanggapi.

“Awalnya kami hanya melakukan kegiatan peliputan ke Mak Erat. Tapi karena prihatin, kami akhirnya meminta bantuan dari para donatur. Sampai sekarang uang sudah terkumpul Rp 14 jutaan,” kata Neng Amoy, Sabtu (24/11/2018).

Tidak hanya dari donatur, bantuan juga datang dari sejumlah komunitas yang rela tidak dibayar hanya untuk membantu pembangunan rumah Mak Erat. “Pembangunan rumah Mak Erat murni dari para donatur, tidak ada anggaran dari pemerintah sepeser pun,” katanya.

Menurut Neng Amoy, saat ini rumah Mak Erat sudah dirubuhkan dan rencananya minggu depan rumah itu sudah terbangun. “Kami mengucapkan terimakasih kepada semua donatur yang enggan disebut namanya. Semoga bantuannya bisa bermanfaat,” katanya.

Proses perobohan gubuk reot Mak Erat yang melibatkan beberapa komunitas dan relawan di Karawang.

Sebelumnya, Anak  Cucu Mak Erat, Firmansyah mengatakan, genting rumah sempat ambruk empat tahun lalu. Sementara kondisi bagian depan sudah roboh. Hujan dan panas sinar matahari tembus langsung ke dalam rumah, karena atapnya yang bocor. “Kondisi gubuk sudah roboh, sejak empat tahun lalu. Jangankan untuk bangun rumah, untuk makan sehari-hari juga susah,” kata Firmansyah.

Untuk kebutuhan hidupnya, Mak Erat mengandalkan hasil jerih payah cucunya yang bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu. Bahkan terkadang pulang tanpa membawa uang. “Kalau untuk makan, hasil kerja serabutan baru bisa beras untuk dimasak,” katanya.

Dede Komarudin, tetangga Mak Erat menambahkan, kondisi rumah Mak Erat sangat memprihatinkan. Karena mereka memang dari kalangan keluarga kurang mampu. Bahkan sudah menyampaikan kepada pemerintah desa, tetapi hingga kini belum ada tanggapan. “Kondisi gubuk nenek Erat bersama anaknya cukup memprihatinkan dan sangat butuh bantuan dermawan,” ungkap Dede.

Di kesempatan lain, Neng Amoy kembali menuturkan, jika sampai ini ia masih melakukan penggalangan dana dari donatur ataupun dermawan yang ingin meringankan beban hidup setiap keluarga miskin di Karawang. Karena menurutnya, aksi kemanusiaan yang dilakukannya bersama komunitas lain di Karawang akan terus berlanjut.

Yaitu dengan target menyisir keluarga miskin di Karawang yang tidak tersentuh oleh program Pemkab Karawang. “Kalau ada yang mau nyumbang bisa hubungi langsung ke nomor saya, atau via transfer ke nomor rekening. Konfirmasi ke nomor pribadi saya kalau ada yang transfer. Setiap sumbangan dari para dermawan akan selalu saya publikasikan lewat media sosial sebagai bentuk pertanggungjawaban,” tandas Neng Amoy. (red)

banner 336x280