‘Festival Manggis 2019’ di Wanayasa Purwakarta

0

H. Agus R Suherlan.

banner 468x60

BaskomNews.com – Bertempat di Desa Babakan Kecamatan Wanayasa, Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta akan menggelar ‘Festival Manggis 2019’ pada Sabtu (23/3/2019). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan potensi buah manggis di Purwakarta.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, H. Agus R Suherlan mengatakan, festival manggis akan diisi dengan berbagai lomba antara lain lomba sortir, lomba cerdas cermat dan lomba grafiting penyambungan pucuk. Kegiatan ini bertujuan untuk memelihara varietas manggis Wanayasa, agar tetap bisa dijaga keasliannya dan mempertahankan kualitas genetik pohon induk tanaman buah yang telah diketahui mempunyai sifat-sifat unggul.

banner 336x280

“Melalui lomba-lomba di festival nanti, kita upayakan manggis Purwakarta sebagai manggis varietas unggul Wanayasa. karena tektur dari buahnya sendiri lebih lunak tidak berserat yang sudah sertifikasi diakui nasional,” tutur H. Agus R Suherlan, di ruang kerjanya.

Bukan hanya sekedar lomba saja, tujuan dari festival manggis ini juga untuk memberikan edukasi kepada para petani dan juga para pemuda. Karena menurutnya, kebun manggis di Purwakarta lebih banyak generasi saat ini.

“Kita sedang mencoba bagaimana upaya perbaikan kebun dengan cara rehabilitasi dengan cara perbaikan kebunnya, pola tanam dan perbaikan pemupukan, supaya tidak ada istilah kedzoliman terhadap tanaman. Buahnya di panen dimamfaatkan, tapi kebunnya tidak dipelihara,” katanya.

Selain itu, upaya penataan hasilnya, dengan cara meningkatkan nilai jual supaya petani bisa langsung berkomunikasi dengan eksportir, tidak ada lagi jeda harga yang melalui mata rantai berkepanjangan.

Adapun syarat bisa langsung eksportir, H. Agus kembali menjelaskan, kebunnya harus teregritrasi melalui sistem jaminan mutu produk mulai dari SOP (Standar Operasional Prosedur), GAP (praktik pertanian yang baik), GHP (praktik penanganan yang baik), pengendalian hama terpadu, registrasi kebun, registrasi rumah kemas (pengepakan rumah) dan sertifikasi keamanan makanan segar. “Ketika sudah dilakukan, tinggal nanti syarat masuk ke grade supaya masuk ekspor,” terangnya.

Ditambahkan H. Agus, kalau hanya dilakukan eksportir saja, hal ini akan membuat menyulitkan tenaga kerja dan menambah biaya operasional. “Makanya harus dari kebun mulai disortirnya. Kalau kebunnya sudah bagus tidak ada hama, itu tugas pertanian sebagai provokator pembudidaya,” katanya.

Sementara itu, luas lahan perkebunan Manggis di Purwakarta mencapai 1.500 hektare. Lahan tersebut tersebar di lima kecamatan, yaitu Bojong, Kiarapedes, Darangdan, Wanayasa dan Pondoksalam.(cr3)

banner 336x280