PUPR Klarifikasi 400 Juta Anggaran Pemeliharaan Gedung Pemda II
BaskomNews.com – Pasca adanya kritik dari praktisi hukum dan pengamat pemerintahan Karawang, Asep Agustian SH, MH yang menyatakan adanya kejanggalan dalam Sistem Rencana Umum Penganggaran (SiRUP) terkait pos anggaran pemeliharaan Gedung Pemda II senilai Rp 400 juta di tahun 2019, akhirnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Karawang mengklarifikasi persoalan tersebut.
Choirul, Kepala Bidang Bangunan Dinas (PUPR) Karawang mengatakan, anggaran pemeliharaan gedung Pemda II Rp 400 juta di tahun 2019 untuk digunakan perbaikan dan pembelian barang yang telah dicuri.
Menurutnya, anggaran 400 juta ini merupakan anggaran pecahan dari Rp 1,9 miliar pembangunan sarana pendukung gedung Pemda II (1,5 M + 400 juta). Anggaran 400 juta ini untuk perbaikan dan pembelian barang yang dicuri seperti MCB satu bok, kabel listrik, kabel utama lif, air, AC dan Plambing (Pipa).
Karena menurutnya, diperkirakan kerugian pencurian aset gedung Pemda II mencapai Rp 3 miliar. Sementara di tahun 2019 ini baru dianggarkan Rp 1,9 Miliar.
Choirul juga mengatakan, pembangunan Tahap II dengan anggaran Rp 40 Miliar gedung Pemda II sudah dinyatakan selesai pada bulan Februari 2018. Dan tanggung jawab kontraktor atas gedung tersebut hanya selama 6 bulan.
“Bulan februari 2018 dinyatakan selesai 100%, pencurian itu terjadi dari bulan April 2018. Inikan sudah diserahterimakan, jadi kehilangan atau kerusakan yang terjadi ya tanggung jawab pemerintah (bukan kontraktor),” kata Choirul, kepada BaskomNews.com.
Masih dikatakan Choirul, pembangunan gedung Pemda II yang belum diserahterimakan itu tahap ke III, yaitu penyekatan ruangan senilai Rp 3,4 Miliar.
“Ini perlu diluruskan, yang belum diserahterimakan itu tahap ke III, untuk partisi seperti penyekatan ruangan, karena yang baru ada hanya ruangan Kepala Dinas (Kadis). Sementara untuk ruangan Kasi, Kabid dan Staf belum ada,“ tandasnya. (red)
BACA SEBELUMNYA : Gedung Pemda II Belum Diserahterimakan, Tiba-tiba Muncul 400 Juta Anggaran Pemeliharaan, Askun : “Ini Aneh!”