Cellica-Jimmy ‘Tersandra’ Janji Parpol Koalisi?
HASIL Pileg 2019 di Kabupaten Karawang Jawa Barat telah menunjukan perubahan drastis perolehan jumlah kursi di DPRD Karawang. Seperti yang diketahui sebelumnya, di Pileg tahun ini Partai Demokrat menjadi ‘parpol pemenang Pileg’ dengan kenaikan suara yang signifikan, jika dibandingkan dengan hasil Pileg 2014 lalu.
Dengan perolehan 176.435 suara, Partai Demokrat Karawang yang diketuai dr. Hj. Cellica Nurrachadiana (Bupati Karawang, red) mampu meningkatkan jumlah kursi di parlemen, yaitu dari 6 kursi menjadi 9 kursi.
Menariknya, keberhasilan Pileg 2019 ini bukan hanya diraih oleh Partai Demokrat. Melainkan juga Partai PKB Karawang yang diketuai H. Ahmad Zamakhsyari (Wakil Bupati Karawang, red) yang juga menunjukan prestasi politik gemilang di Pileg 2019. Dengan raihan 134.175 suara, PKB juga mampu menaikan jumlah kursi di DPRD Karawang, yaitu dari 5 kursi menjadi 7 kursi.
Yang menarik menjadi bahan diskusi bagi sebagian pengamat maupun pemerhati politik di Karawang sebenarnya bukan hanya pada letak ‘kemenangan besar’ Partai Demokrat atau PKB di Pileg 2019. Melainkan juga ‘menurunnya jumlah kursi 2 parpol koalisi Cellica-Jimmy’ yang diprediksi akan berimbas kepada kontestasi politik Pilkada Karawang tahun 2020 mendatang.
Terlebih, konon kabarnya Cellica-Jimmy sendiri ‘tersandra’ dengan janji atau komitmen dengan parpol koalisi seperti PAN dan PPP.
Kenapa Cellica-Jimmy Bisa Tersandra 2 Parpol Koalisi yang Pernah Mengusungnya di Pilkada Karawang 2014?
Kabar teranyar, tim redaksi BaskomNews.com menghimpun informasi, bahwa ada janji atau komitmen politik yang ditandatangani langsung oleh Cellica-Jimmy. Dalam salah satu point komitmen besarnya, saat itu Cellica-Jimmy berjanji ‘akan membesarkan parpol koalisinya’.
Namun faktanya saat ini, hasil Pileg 2019 telah menunjukkan anjloknya hasil perolehan suara 2 parpol koalisi Cellica-Jimmy. Yaitu dimana PAN hanya memperoleh 55.729 suara (turun dari 3 kursi menjadi 1 kursi), serta PPP yang hanya mendapat 46.983 suara (turun dari 3 kursi menjadi 1 kursi).
Sementara satu ‘parpol pendukung’ lainnya PKS, dipastikan masih bisa leading sendiri di Pilkada Karawang tahun 2020 mendatang. Pasalnya, dengan dengan perolehan 125.322 suara, PKS naik dari 3 kursi menjadi 6 kursi.
(Dalam catatan KPU di Pilkada Karawang tahun 2014 lalu, PKS tidak tercatat sebagai parpol koalisi. Melainkan ‘parpol pendukung’ karena alasan ‘keterlambatan’ memberikan rekomendasi parpol saat Cellica-Jimmy mendaftar ke KPU Karawang).
Maka dengan kesimpulan hasil Pileg 2019 yang dikaitkan dengan janji atau komitmen Cellica-Jimmy terhadap parpol koalisinya tersebut, muncul pertanyaan publik apakah PAN, PPP atau bahkan PKS akan kembali berkoalisi dengan Cellica atau Jimmy di Pilkada Karawang tahun 2020 mendatang?.
Politics is the theory of all possibilities (politik adalah teori segala kemungkinan). Jika mengutif dari teori tersebut, maka maybe yes maybe no!. Segala kemungkinan bisa terjadi di dalam politik dengan hanya putusan hitungan menit bahkan detik.
Terlebih, ‘tidak ada kawan atau lawan abadi dalam politik, yang ada hanyalah kepentingan’, sehingga semua kemungkinan di Pilkada Karawang 2020 mendatang bisa saja terjadi.
Bisa saja ketiga parpol berlebel islam tersebut (PAN, PPP dan PKS) kembali akan berkoalisi dengan Cellica atau Jimmy, atau bahkan bisa saja tidak. Artinya, ketiganya membuat poros baru atau berkoalisi dengan parpol lain yang lebih menjanjikan.***
Catatan Redaksi ;
Penulis Mang Adk/Ade Kosasih, SE
(Pimred BaskomNews.com)