Titik Balik Hidup Mantan Pemakai Narkoba yang Hijrah Jadi Pembantu Warga Miskin

0

CEO Peduli Terhadap Sesama saat berbincang dengan Wabup Jimmy.

banner 468x60

BaskomNews.com – Yusuf Fauzi, pendiri Care Each Other (CEO) Peduli Terhadap Sesama ini merupakan mantan pemakai narkoba selama 25 tahun. Bahkan pada 2014, ia menjalani pelayanan paliatif (pelayanan penyakit stadium) karena divonis mengidap kanker.

Bahkan saat itu dokter sudah memvonis, jika usia hidupnya tidak akan kurang dari enam bulan lagi. Namun umur dan nasib orang hanya Tuhan yang tahu.

banner 336x280

Berbagai pengalaman pait hidup telah menghantarkan Yusuf Fauzi untuk berhijrah menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi yang bisa bermanfaat untuk orang lain.

Berbagai pengalaman kelam tentang hidup ia tinggalkan dengan cara membantu untuk memfasilitasi berbagai masalah kesehatan gelandangan, pengemis sampai warga miskin yang didatanginya langsung.

Bersama beberapa temannya, kini uluran tangan jiwa sosial Yusuf Fauzi hadir di komunitas Care Each Other (CEO) Peduli Terhadap Sesama. Ia bersama teman-temannya akan hadir ketika mendapatkan informasi warga miskin atau warga terlantar yang sedang sakit.

Beberapa kali gerakan sosial CEO Peduli Terhadap Sesama yang dilakukannya sempat ditanggapi langsung Wakil Bupati Karawang, H. Ahmad Zamakhsyari (Kang Jimmy). Pada Senin (28/10/2019) kemarin, Yusuf Fauzi mendatangi langsung rumah dinas Kang Jimmy untuk berdiskusi dan memperkenalkan komunitasnya.

“Kenapa saya ingin membantu?, ini adalah titik balik dari kehidupan saya sebelumnya. Saya pemakai narkoba 25 tahun, divonis kanker 2014, faliatif. Akhirnya ini adalah obat bagi saya. Saat menolong orang, saya berpikir sedang mengobati diri saya sendiri,” tutur Yusuf Fauzi, saat berbincang dengan Kang Jimmy.

Dijelaskan Yusuf Fauzi, CEO Peduli Terhadap Sesama ini memang bukan merupakan lembaga atau yayasan yang memiliki akta notaris. Namun persoalan legalitas tersebut tidak menghambat Yusuf Fauzi dan teman-temannya untuk terus bisa membantu warga miskin atau para gelandangan yang kesusahan.

“Kita bukan yayasan. Saya tidak punya dokumen resmi, tapi sudah ada ratusan yang kita bantu. Saya mengetahui informasi orang sakit melalui media social atau informasi lewat inbok media sosial. Begitu dapat informasi langsung kita datangi. Kita cek dulu, setelah itu baru kita tangani,” tutur Yusuf Fauzi.

Dengan dibantu beberapa komunitas lain, Yusuf Fauzi menjelaskan, jika pendanaan untuk membantu gelandangan, pengemis sampai masalah kesehatan warga miskin lainnya 90 persen masih menggunakan dana pribadinya. Setiap aktivitas sosial yang dilakukan selalu dikampanyekan melalui media sosial, dengan tujuan untuk mengetuk hati khalayak umum bahwa masih banyak orang di sekitar yang membutuhkan uluran tangan.

“Seumur hidup saya tidak pernah bekerja, Allah terlalu baik, dikasih orangtua yang mampu secara ekonomi. Saya hanya bikin kekacauan dalam hidup saya sebenernya. Kekacauan dalam rumah, tidak mengenal solat, tidak mengenl kebaikan. Sakitnya saya itu seperti tamparan dari Alloh. Di sisa hidup saya ini hanya ingin bermanfaat untuk sekitar,” timpal Yusuf Fauzi.

Kenapa ingin bertemu Kang Jimmy?

Yusuf Fauzi mengatakan, Wabup Jimmy merupakan sosok pemimpin yang responsif dan ringan tangan. Karaen beberapa pasien yang ditanganinya juga dibantu langsung oleh Kang Jimmy.

“Harapan kami ke pemerintah, keberadaan kita itu hanya ingin diakui, jangan dianggap tidak ada. Meski kami bukan yayasan, tapi pergerakan kami bisa melebihi jauh dari yayasan. Suka tidak suka keberadaan kami sudah membantu Pemerintah Karawang,” tandas Yusuf Fauzi.(red)

banner 336x280