Fenomena Gunung Sampah di Karawang, “Miliaran Rupiah Uang Negara Tercecer di TPAS Jalupang”
Anggaran untuk kegiatan pembuatan tempat penampungan sampah terpadu Rp 739.279.600; pembangunan IPLT Jalupang (lanjutan) Rp 195.178.200
BaskomNews.com – Fenomena gunung sampah masih terjadi di Karawang. Sejumlah titik di perkotaan dan pelosok, baik di pemukiman penduduk, jalanan dan area terbuka lainnya, masih ditemui tumpukan sampah. Seolah, warga menjadikan titik-titik tersebut sebagai tempat pembuangan sampah.
Seiring dengan itu, Pemkab Karawang menggenjot pembangunan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Jalupang. Tak tanggung-tanggung, miliaran rupiah uang negara pun dikucurkan untuk keberadaan TPAS tersebut. Mulai dari proyek penataan TPAS Jalupang yang anggarannya sebesar Rp 4.299.303.885, hingga pembuatan karcis retribusi sampah yang nilainya Rp 200 juta.
Seorang aktivis di Karawang, Endang Saputra, membeberkan data yang berkaitan dengan anggaran proyek di TPAS Jalupang, di laman postingan akun Facebook Benk Stallone, 4 Oktober 2017 pukul 14.00 WIB. Sangat fantastis, nilainya.
Dalam komentarnya di postingan akun Facebook benk Stallone itu, dipaparkan, anggaran untuk kegiatan pembuatan tempat penampungan sampah terpadu Rp 739.279.600; pembangunan IPLT Jalupang (lanjutan) Rp 195.178.200, pengawasan kegiatan pembangunan TPST dan IPLT Rp 50.000.000, pengawasan kegiatan penataan TPAS Jalupang Rp 100.000.000.
“Belum lagi anggaran untuk pengadaan dump truk sebesar Rp 737.788.000, pengadaan kendaraan Arm Roll sampah Rp 1.114.225.000, IPAL portable untuk industri UKM Rp 70.660.000, pengadaan mesin vacum sweeper Rp 786.246.000,” ujarnya.
Yang mencengangkan, adalah anggaran untuk service penggantian suku cadang, dll yang menyentuh angka Rp 11.781.935.615.
Itu, masih sebagian anggaran. Ada anggaran lainnya yang juga nilainya begitu fantastis dalam proyek TPAS Jalupang. Seperti, mesin pencacah 3R, pemeliharaan alat monitoring kualitas udara, pengadaan pohon produktif, pengadaan kontainer sampah, pengadaan tempat sampah HDPE, tempat sampah pilah 3, perencanaan kegiatan teknis kebersihan, survei potensi sampah, inventarisasi sumber daya alam, kajian IPAL terpadu, kajian penetapan baku air mutu limbah, analisis emisi cerobong, dan penyusunan buku status lingkungan hidup daerah (SLHD).
Beberapa waktu lalu, saat berbincang dengan BaskomNews.com, Ketua Komisi C DPRD Karawang, Elievia Khrissiana mengatakan, pihaknya mendesak kepada semua yang terlibat dalam proyek TPAS Jalupang untuk memperlihatkan progres positifnya.
“Keberadaan TPAS Jalupang sangat mendesak. Disini, yang kita kejar adalah progresnya,” ujar politisi wanita dari PDI-P ini.
Dia mengharapkan, proyek TPAS Jalupang terlaksana dengan baik, tentunmya juga sesuai dengan terget waktu. “Kita beberapa kali melakukan kunjungan langsung ke sana (TPAS Jalupang),” katanya. (SiD)