Karawang Kembali ke Zona Merah, Kasus Tertinggi Disumbang Klaster Industri
BaskomNews.com – Gugus tugas percepatan penanganan (GTPP) Provinsi Jawa Barat telah menetapkan Kabupaten Karawang ke zona merah kembali, Senin (21/9/2020).
Info tersebut dikeluarkan GTPP Provinsi Jabar melalui peta zona resiko. Kabupaten Karawang memilik skor 1,62 yang berarti sedang pada level resiko tinggi.
Saat ini, data hingga pukul 12.00 WIB, total 549 warga Karawang terkonfirmasi. Masih dalam perawatan 166 orang, sembuh 365 orang dan meninggal dunia 18 orang.
“Yang sembuh alhamdulillah terus bertambah. Kita doakan semua yang dirawat atau isolasi bisa sembuh,” tandasnya.
Jubir GTPP Kabupaten Karawang, dr. Fitra Hergyana Sp.KK mengatakan, selain Karawang, dua kabupaten/kota lainnya juga naik status dari zona oranye ke zona merah.
Keduanya adalah Kota Bekasi dan Kota Cirebon. Ketiga daerah ini menunjukkan peningkatan kasus dibanding minggu sebelumnya.
Dijelaskan dr. Fitra, langkah-langkah GTPP dan Pemkab sesuai dengan arahan dari GTPP provinsi. Yakni memperketat implementasi protokol kesehatan, pembatasan interaksi di tingkat RT/RW, meningkatkan penemuan kasus Covid-19 secara dini melalui strategi Tes-Lacak-Isolasi/Karantina.
“Kita juga memperkuat keterisian bed di RS. Rencananya lantai 3 gedung isolasi covid-19 RSUD juga difungsikan untuk tempat isolasi,” kata Fitra.
Fitra menuturkan, kasus tinggi disumbang dari klaster industri. Oleh karena itu, GTPP beberapa waktu lalu dan ke depan akan melakukan sidak ke perusahaan, untuk memastikan protokol kesehatan dilaksanakan.
Tak hanya itu, GTPP juga mewajibkan perusahaan untuk berkoordinasi dengan puskesmas wilayah pabrik untuk Covid-19, agar proses tracing bisa dilakukan maksimal.
“Kami sangat berharap kesadaran masyarakat, kasus di Karawang cukup tinggi. Wajib penggunaan masker saat beraktivitas di luar rumah,” kata Fitra. (rls)