Hasil Otopsi, Korban Penculikan Tewas Akibat Hantaman Benda Tumpul di Kepala
BaskomNews.com – Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana menyatakan, kematian Fathan Ardian Nurmiftah yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan disebabkan akibat hantaman benda tumpul di kepala korban.
Hal itu ia ungkapkan berdasarkan hasil keterangan dari dokter forensik RSUD Karawang yang telah melakukan otopsi terhadap jasad korban tersebut.
“Ada luka hantaman benda tumpul dibelakang kepala dan sedikit lebam di sebagian tubuh korban,” ungkap Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng Wicaksana, kepada BaskomNews.com, Kamis (14/01/2021).
Dijelaskannya, hasil otopsi yang dilakukan tim forensik terhadap jasad korban, awalnya ia sempat ragu terhadap identitas korban yang sebelumnya disebut Mr. X.
“Hasil otopsi sendiri awalnya kami sempat ragu bahwasannya Mr. X ini adalah saudara Fathan, dugaan-dugaan awal memang ada. Namun karena posisi tubuh korban sudah membengkak dan susah untuk dikenali lagi,” tuturnya.
Ternyata pembengkakan ini, lanjut AKP Oliestha, diduga korban sudah meninggal 2 hingga 3 hari lalu.
“Adapun penyebab kematiannya karena hantaman benda tumpul di belakang kepala, sehingga ada pendarahan di otak. Untuk luka-luka lain di tubuh korban tidak ada dan hanya memar-memar biasa, tapi penyebab kematiannya menurut dokter forensik RSUD Karawang karena hantaman di belakang kepalanya,” tegasnya lagi.
Lanjutnya, terungkapnya identitas korban diketahui setelah salah satu pihak keluarga yang mengenal celana yang dipakai korban disusul ciri ciri khusus seperti kawat gigi, tahi lalat dan gigi yang patah.
“Salah satu keluarga yang ikut datang ke RSUD Karawang mengenali celana yang di pakai korban, awalnya kedua orang tuanya sempat mengaku jika mayat tersebut bukan anaknya,” terangnya.
Setelah beberapa jam, pihaknya mendapat informasi jika pihak orang tua telah mengakui jika mayat yang ditemukan adalah anaknya yang hilang dan kini sudah mengikhlaskannya.
Diberitakan sebelumnya juga, Fathan Ardian Nurmiftah (19) asal warga Perumahan Peruri Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, menjadi korban penculikan dan pembunuhan serta jasadnya di buang di daerah Cilamaya Kulon.
Diduga korban menjadi korban penculikan lantaran pelaku sempat meminta uang tebusan sebanyak Rp 400 Juta kepada pihak keluarga korban yang merupakan seorang pejabat tinggi BUMN di Perum Peruri Karawang.
“Informasi awal demikian, dari pihak keluarga korban sendiri sempat dihubungi oleh pelaku menggunakan nomor telepon dari saudara Fathan, yang mana meminta tebusan sebanyak Rp 400 Juta,” ungkapnya.(cr1)