Sidang LKPJ – AMJ Gubernur Jabar, Usai sudah, Ini Hasilnya…

0
banner 468x60

“Demikian juga dalam bidang SDM, jumlah karya Iptek ada peningkatan”

BaskomNewsBandung – Pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran (TA) 2017 dan Akhir Masa Jabatan (AMJ) Tahun 2013-2018, usai sudah. Hasilnya, Pansus I DPRD Jabar memberikan apresiasi pada kinerja Kang Aher, dengan perangkat pemerintahannya, yang telah bekerja secara maksimal.

LKPJ Gubernur Tahun 2017 mencatat adanya peningkatan berbagai indikator ke arah positif. Hal ini terlihat dari aspek daya saing provinsi, pelayanan publik, dan pelayanan kesehatan masyarakat.

banner 336x280

Pansus I menyimpulkan, kinerja pemerintahan daerah selama 2017 sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan RPJMD 2013-2018. Pansus menilai Pemprov Jawa Barat secara sungguh-sungguh berupaya mencapai target dan capaian pembangunan yang sudah ditetapkan bersama DPRD.

“Hal ini patut kita apresiasi. Hal ini terlihat dari lancarnya berbagai macam persoalan yang muncul terkait tugas dan kewenangan pemprov, akibat perubahan peraturan, seperti penanganan dan pengelolaan SMA/SMK yang menyerap anggaran yang besar di tahun 2017 ini,” ujar salah satu anggota Pansus I DPRD Jabar, Kusnadi, saat gelar Rapat Paripurna Istimewa DPRD Jawa Barat di Gedung DPRD Jabar, Jl. Diponegoro No. 27, Kota Bandung, Rabu (2/5/18) malam.

Dalam Laporan setebal 44 halaman, Pansus I melihat keberhasilan dan kegagalan secara umum selama lima tahun dalam bentuk capaian indikator pembangunan. Dimana targetnya, yaitu:

A. Indeks Pembangunan Manusia pada 2013 mencapai 68,25%, sementara capaian 2017 sebesar 70,05%,

B. Indeks Kesehatan pada 2013 mencapai 80,14 poin, sementara pada 2017 sevesar 80,66 poin,

C. Angka Harapan Hidup pada 2013 mencapai 72,07 tahun, sementara pada 2017 sebesar 72,44 tahun,

D. Harapan Lama Sekolah pada 2013 mencapai 11,81, sementara pada 2017 sebesar 12,30,

E. Rata-Rata Lama Sekolah pada 2013 mencapai 7,58, sementara pada 2017 sebesar 7,96,

F. Indeks Pengeluaran pada 2013 mencapai 68,31%, sementara pada 2017 70,24%, dan

G. Pengeluaran Per Kapita pada 2013 mencapai 9,421, sementara pada 2017 sebesar 10,035.

Data demografis juga menunjukkan, penduduk Jawa Barat saat ini mencapai 48.037.827 jiwa pada 2017.

Maka laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 1,39% sejak 2013. Ada kenaikan jumlah penduduk hingga 2.696.800 jiwa.

Sementara data perekonomian, Pansus melihat ada penurunan sejak 2013. Semula 6,33% menjadi 5,19%. Ini dipicu oleh melambatnya perekonomian nasional dan internasional. Meski demikian LPE Jawa Barat masih di atas LPE Nasional sebesar 5,03%.

Dinamika perekonomian Jawa Barat masih cukup terkendali. Ada penurunan lahu Inflasi sejak 2013 berkisar 9,13% menurun di angka 3,17% pada 2017. “Sehingga dengan kondisi perekonomian Jawa Barat seperti ini masih memberikan daya tarik tersendiri bagi investor baik dalam maupun luar negeri,” kata Kusnadi, salah Anggota Pansus I DPRD Jabar dalam laporannya.

Hal tersebut terlihat dari besarnya pertumbuhan PMA maupun PMDN dari Rp 301,40 Triliun menjadi Rp 449,34 Triliun di 2017. Artinya investasi mengalami pertumbuhan seesar 8,98%.

Dunia pendidikan di Jabar juga mengalami peningkatan aksesibilitas dan kualitas. Kualitas pendidikan melalui alokasi pembiayaan sebesar 20% dari total APBD kurun waktu 2013-2018 yang telah direalisasikan, diantaranya berupa pembiayaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA/SMK/MA rata-rata sebanyak Rp 1.400.000,00/siswa/tahun dan BOS SMP/SMPLB sebesar Rp 1.000.000,00/siswa/tahun.

Selain itu, pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) berjumlah lebih dari 20.000 unit, RKB sebanyak 868 unit untuk Perguruan Tinggi Swasta, serta bantuan beasiswa sebanyak 4.640 siswa untuk ke Perguruan Tinggi, selain juga untuk atlet, guru, mahasiswa berprestasi sebanyak 484 orang dengan nilai Rp 97,168 Miliar.

Peningkatan terjadi pula di bidang kesehatan. Indeks Kesehatan meningkat dari 80,14 poin pada 2013 menjadi 81,18 poin pada 2017. Angka Harapan Hidup (AHH) dari 72,09 tahun menjadi 72,77 tahun pada 2017. Ditinjau dari sudut APBD bidang kesehatan telah dilaksanakan alokasi sebesar 10% dari total APBD sejak 2013 hingga 2018.

“Demikian juga dalam bidang SDM, jumlah karya Iptek ada peningkatan, sedangkan kualitas ketahan keluarga ditunjukkan oleh Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang meningkat dari 69,57 poin pada 2013 menjadi 71,15 poin pada 2017,” kata Kusnadi. (SiD)

banner 336x280