Banyak Sekolah Rusak, Disdikpora Targetkan 2020 Selesai
“Lambatnya peran Pemkab Karawang mengambil tindakan menjadi penyebab banyak SD yang rusak. Tetapi, pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan Dinas PUPR dan Bappeda untuk mencocokan data”
BaskomNews.com – Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Karawang, Dadan Sugardan menyebutkan sebanyak 850 Sekolah Dasar (SD) mengalami rusak berat maupun rusak ringan.
Menurut Dadan, lambatnya peran Pemkab Karawang mengambil tindakan menjadi penyebab banyak SD yang rusak. Tetapi, pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan Dinas PUPR dan Bappeda untuk mencocokan data.
“Mulai tahun ini kita kerjasama, karena tahun sebelumnya gejlok data. Sekarang data kita sudah samakan antara dinas terkait,” katanya kepada BaskomNews.com, Kamis (1/11/2018).
Baca Juga: “Murid Kencing di Kali, Guru Bingung Kencing Dimana” (Realitas SDN Mekarpohaci II)
Disdikpora sedang berupaya memperbaiki sekolah yang rusak baik itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ataupun dari Dana Alokasi Khusus.
Menurut Kabid Pendidikan Sekolah Dasar, H. Sopandi, kendala banyaknya SD yang rusak karena masalah pendataan yang kadang tidak masuk. Seperti data CSR, DAK, ataupun APBD kadang sering berubah dan tidak sesuai dengan usulan.
“Tahun sekarang pembangunan bukan hanya ruang kelas belajar saja tapi ruangan untuk kepala sekolah, ruang guru dan ruang perpustakaan juga akan di bangun. Informasi yang kita dapat dari pengajuan DAK 70 Milyar, hasilnya kita dapat 52 Milyar,” tandasnya.
Disdikpora Karawang sendiri menargetkan dari 850 SD yang rusak, sekitar 20% akan diperbaiki sesuai data yang sudah diajukan. Untuk secara keseluruhan, Disdikpora juga menargetkan tahun 2020 permasalahan sekolah rusak akan selesai. (pls)