Askun Tagih Janji Cellica, Pertanyakan Solusi SDN Kutanagara II?

0

Asep Agustian SH, MH mempertanyakan janji Bupati Cellica terkait solusi robohnya kelas jauh SDN Kutanagara II.

banner 468x60

“Bukan hanya sekali ini saja yang roboh. Jadi ini salah satu bukti ketidakberpihakan Pemerintah Karawang terhadap dunia pendidikan, untung saja tidak ada korban. Bupati mana janjimu,”

BaskomNews.com – Pasca robohnya kelas jauh SDN Kutanagara II, di Dusun Cidampa II, Desa Kutanagara, Kecamatan Ciampel, pada Kamis (1/11/2018), sampai saat ini belum ada solusi dari Pemkab Karawang. Padahal Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana sempat berjanji akan melobi perusahaan untuk mengeluarkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dalam menangani persoalan sekolah roboh tersebut.

Atas persoalan ini, pemerhati pemerintahan Karawang, Asep Agustian SH, MH menagih janji Bupati Cellica. Bahkan praktisi hukum yang lebih akrab disapa Askun ini mempertanyakan komitmen pemerintahan Cellica-Jimmy terkait dunia pendidikan Karawang, khususnya dalam menyikapi persoalan bangunan sekolah roboh yang dapat mengancam keselamatan siswa.

banner 336x280

“Bukan hanya sekali ini saja yang roboh. Jadi ini salah satu bukti ketidakberpihakan Pemerintah Karawang terhadap dunia pendidikan, untung saja tidak ada korban. Bupati mana janjimu,” tutur Askun, Senin (12/11/2018).

BACA SEBELUMNYA : Banyak Sekolah Rusak di Karawang, antara Disdikpora, DPUPR, Bappeda, DPRD dan Kepemimpinan Cellica-Jimmy

Selama tiga tahun pemerintaan Cellica-Jimmy, kata Askun, dunia infrastruktur pendidikan Karawang terus mengalami kemunduran. Padahal ditegaskan Askun, komitmen pembangunan pendidikan merupakan salah satu janji politik Cellica-Jimmy pada saat Pilkada Karawang Tahun 2014 lalu.

Termasuk ditegaskan Askun, fungsi pengawasan DPRD Karawang terhadap dunia pendidikan juga dinilainya masih lemah dan terkesan acuh tak acuh. “Saya sudah bilang mereka itu tidak peduli, ada Bupati dan jajaranya, ada Wakil Rakyat, apa yang pernah dijanji- janjikan. Saya butuh data, wujud kongkrit. Mana pedulimu pemerintah,” katanya

BACA SEBELUMNYA : SDN Kutanagara II Roboh, Deden Darmansah Sindir Pedas Bupati

Ironisnya, sambung Askun, tiga tahun kepemimpinan Cellica-Jimmy, baru di tahun 2018 mengalokasikan anggaran untuk pendidikan. Itupun jumlahnya tidak signifikan, hanya Rp 50 miliar. Padahal fakta di lapangan ada ratusan sekolah rusak yang perlu diperbaiki.

“Mana wakil rakyat, ini anak bangsa, penerus kita. Kalau sampai tidak sekolah bagaimana nasib mereka, ini kondisinya urgent, emergensi, jadi Wakil Rakyat jangan diam saja. Apa memang mereka buta dan tuli seperti lagu Rhoma Irama,” sindir Askun.

BACA SEBELUMNYA : Setelah SDN Kutanagara II Roboh, Cellica Bakal Segera “Lobby” Perusahaan

Di sisi lain, Askun juga merasa heran dengan sikap yang diambil Bupati Cellica saat menyumbangkan material bangunan untuk SDN Kutanagara II. Menurut Askun, sikap Bupati Cellica tersebut tentu tidak menunjukan sikap sebagai pemimpin (bupati). Melainkan layaknya sikap seorang pengusaha atau rakyat biasa.

“Bupati itu seharusnya ambil sikap kebijakan, bukan malah menyumbang material. Dia kan punya kekuasaan untuk mengambil kebijakan, bukan malah menyumbang material bangunan, ini kan lucu dan terkesan kekanak-kanakan. Kalau memang bupati nyumbang, itu duitnya dari mana. Potong gaji atau dari mana, katanya pake duit pribadi. Coba nanti saya cek gajinya,” kata Askun.

BACA SEBELUMNYA : Solusi SDN Kutanagara II, Cellica Harus Tegas Bangunkan Sekolah Baru di Luar Kawasan Hutan

Dalam persoalan penyikapan robohnya kelas jauh SDN Kutanagara II ini, lagi-lagi Askun juga menyayangkan sikap eksekutif dan legislatif yang terkesan malah saling lempar bola panas. Padahal jika ada niatan untuk mencari solusi robohnya sekolah tersebut, eksekutif dan legislatif bisa duduk bersama untuk mencarikan solusi yang terbaik.

“Alasan devisit anggaran itu lagu lama, kaset baru. Yang ada sekarang saling menyalahkan, antara legislatif dan eksekutif. Coba kalo memang peduli segera rapat cari solusinya. Jangan maunya rapat di luar Karawang saja. Cek saja tuh, kalo tidak percaya rapatnya di Cikarang, padahal di Karawang hotel berbintang juga banyak,” tandas Askun. (red)

banner 336x280