Korban Tsunami Banten, Kakak Adik Asal Bekasi Tewas Saat Mancing
“Posisinya (jenazah ditemukan) di karangbolong, dekat Villa Kompas,”
BaskomNews.com – Kakak adik asal Bekasi M Soleh (40) dan Sulaeman (38) menjadi korban tewas tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung. Mereka disebut tewas saat sedang mancing.
“Dua-duanya (mancing). Sambil rekreasi, sambil mancing. Terus bencana tiba,” ujar Mahya, kakak ipar Sulaeman dan M Soleh, di TPU Perahu, Jalan Melati (IV), RT 02/07, Medan Satria, Kota Bekasi, Senin (24/12/2018).
Mahya mengatakan Sulaeman dan Soleh pergi ke Anyer untuk berwisata. Keduanya disebut punya hobi memancing. “Sebelum berangkat dia bawa peralatan mancing,” ujar Mahya.
Anak almarhum Sulaeman, Citra yang juga ikut berwisata bercerita detik-detik sebelum ayahnya pergi memancing. Dia mengatakan ayahnya meminta dirinya untuk tetap di dalam villa dan tak boleh keluar.
“(Katanya) ‘Ayah mancing dulu, kamu disini dulu (villa) sama kakak’. Yaudalah saya biarin aja. Terus saya lagi duduk di villa, ruang tamu. Terus ada dua bapak-bapak masuk ke villa bilang kayak gini ‘Eh cepat-cepat keluar. Ombak mau naik, ombak mau naik!’ gitu kan,” ujar Citra.
Dia pun pergi ke sebuah masjid yang lokasinya lebih tinggi dari pinggir pantai. Setelah berhasil menyelamatkan diri, Citra mengaku sempat mencoba mencari dan menghubungi ayahnya, namun tak ada respons. Hingga akhirnya diketahui menjadi salah satu korban tewas akibat tsunami.
Sementara itu, Wakasatgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi, Karsono, mengatakan jenazah Soleh dan Sulaeman ditemukan di tepi Pantai Karang Bolong, Anyer, Minggu (23/12) malam. Kedua jenazah kakak beradik itu dimakamkan di TPU Perahu, Kota Bekasi.
“Posisinya (jenazah ditemukan) di karangbolong, dekat Villa Kompas,” ujar Karsono ketika dihubungi.(Dtk/red)