Ridwan Kamil Minta Kota Baru di Sekitar Pelabuhan Patimban
BaskomNews.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban mesti direncanakan dengan matang. Salah satunya, mendesain kota baru di sekitar pelabuhan supaya akses menuju pelabuhan tertata.
Kehadiran kota baru di kawasan Pelabuhan Patimban tersebut mengemuka dalam Rapat Koordinasi Penyelesaian Pelabuhan Patimban dengan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI di Jakarta, Selasa 3 Desember 2019.
“Yang mengemuka adalah persiapan menata Patimban City. Kira-kira, yang mana nanti di dalamnya memuat ada kota baru, pusat pemerintahan Subang dan lain-lain,” ujar Ridwan Kamil, dilansir dari SindoNews, Rabu (4/12/2019).
“Inilah contoh bahwa perencanaan Patimban itu harus segera juga, mendesain kota barunya di luar pelabuhannya. Jangan sampai seperti Tanjung Priuk. Pelabuhannya bagus, tapi aksesnya semrawut,” sambungnya.
Menurut Gubernur yang akrab disapa Emil itu, pihaknya sudah meminta kepada Japan International Cooperation Agency (JICA) sebagai perwakilan Pemerintah Jepang yang terlibat dalam pembangunan Pelabuhan Patimban untuk mulai mendesain kota baru tersebut.
“Saya sudah minta ke JICA bulan Januari 2020 untuk mulai mendesain masterplan sebuah kota, sehingga jelas kalau mau ada pusat Pemerintahan Subang silakan, rekreasi, industri, dan lainnya. Akhirnya (Patimban) menjadi contoh pelabuhan di Indonesia,” katanya.
Dalam rapat yang dihadiri Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi itu, dibahas pula pematangan persiapan soft operation launching pelabuhan Patimban yang rencananya digelar pada Juni 2020 mendatang.
“Rapat tadi juga mematangkan persiapan soft operational launching tahap satu pada Juni 2020. Sejauh ini, tahapan pengerjaan sudah sesuai jadwal. Semoga semua lancar dan dukungan dari Pemprov Jabar, memastikan urusan ini tidak terkendala dan proyek dengan nilai investasi hampir Rp50 triliun ini bisa selesai tepat waktu,” paparnya.
Menko Luhut menyarankan agar pemindahan Pusat Pemerintahan Kabupaten Subang disertai dengan penataan kota baru. “Saran saya pemindahan Pusat Pemerintahan Subang ini langsung sekalian dengan penataan kota barunya ini,” ucapnya.
Luhut memastikan, masterplan kota baru tersebut akan disiapkan oleh Jepang dalam kurun waktu empat bulan dan PT RNI (Persero) akan menyiapkan lokasi dengan luas sekitar 1.000 hektare.
“Lokasi pembentukan kota baru ini sudah disiapkan 1.000 hektar oleh RNI. Rencananya, pemindahan Pusat Pemerintahan Subang lokasinya mendekati akses Tol Patimban,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Subang Ruhimat menyambut baik rencana pemindahan Pusat Pemerintahan Kabupaten Subang. Meski begitu, kata dia, lokasinya tidak terlalu dekat dengan area Pelabuhan Patimban.
“Kami berencana untuk memindahkan pusat pemerintahan, sehingga menjadi klaster. Tapi, lokasinya bukan berarti pindah ke wilayah Pelabuhan Patimban, tapi masih berada dalam radius 30 kilometer dari Patimban,” sebut Ruhimat.
Ruhimat pun yakin, Pelabuhan Patimban akan membuat roda perekonomian Kabupaten Subang berputar lebih cepat. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat sekitar juga akan meningkat. “Kota baru yang di dalamnya memuat muntahan-muntahan ekonomi dari pelabuhannya dan di dalamnya ada pusat pemerintahan,” katanya. (red)