Alumni Apresiasi Mahasiswa UNSIKA Demo Rektor

0
banner 468x60

BaskomNews.com – Apresiasi banyak ditunjukan berbagai kalangan atas aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) yang memprotes kebijakan ‘Sang Rektor’ soal Iuran Pembangunan Institusi (IPI) yang dinilai ‘mencekik’ para orang tua mahasiswa.

Apresiasi juga disampaikan para alumni UNSIKA. Salah satunya Asep Agustian SH, MH yang ‘mengacungkan jempol’ atas aksi demonstrasi mahasiswa yang digelar Jumat (11/9/2020) kemarin.

banner 336x280

“Saya ucapkan terima kasih kepada adik-adik saya yang ada di UNSIKA, ternyata mereka peka terhadap permasalahan yang ada. Karena setiap angkatan itu pasti ada yang mampu bayar dan tidak membayar, yang artinya kelakuan terburuk dan terbusuk ini adalah Rektor UNSIKA yang sekarang,” kata Asep Agustian SH, MH.

Menurut Askun (sapaan akrab), kebijakan Rektor UNSIKA soal IPI yang terlalu tinggi jelas merupakan keputusan bangunan pendidikan yang tidak memihak terhadap masyarakat Karawang. Sehingga generasi muda kalangan ekonomi menengah ke bawah yang berprestasi terancam tidak bisa kuliah di UNSIKA, karena alasan biaya IPI yang terlalu tinggi.

Oleh karenanya, Askun menduga adanya dugaan pungli yang dilegalkan di UNSIKA. Karena seharusnya, status negeri yang disandang UNSIKA tidak terlalu membebankan masyarakat dalam hal biaya pendidikan, sebab hal itu sudah dicukupi oleh pemerintah.

“Ini sama saja seperti pungli hanya saja berkedok IPI. Kalau bagi yang mampu dengan mahalnya uang bangunan tidak masalah, mungkin berpikirnya fakultas negeri. Tetapi kalau bagi orang yang tidak mampu yang ingin banget kuliah di fakultas negeri itu suatu kebanggaan,” katanya.

Atas persoalan mahalnya biaya IPI di UNSIKA ini, Askun juga menyinggung peran Bupati Karawang dalam konteks pengawasan terhadap perguruan tinggi di Karawang. Ia mendesak Bupati agar segera ikut turun tangan dalam kebijakan Rektor UNSIKA soal biaya IPI yang kontroversial ini.

“UNSIKA itu berada di Karawang, dengan terjadi polemik di UNSIKA ini mana pengawasan dari seorang Bupati. Apalagi menjabat sudah hampir lima tahun, apa yang sudah diciptakan selama dia menjabat, ternyata kegoyang dengan permasalahan seperti ini, apa gak malu?. Sama saja ini mempertontonkan kelemahan saat akan menjadi Bakal Calon Bupati di Pilkada 2020,” sindir Askun.

Apakah Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan terhadap Rektor UNSIKA, dengan tegas Askun mengatakan bahwa Bupati Cellica berhak memberikan tindakan. Bila perlu mendorong kepada Kemendikbud maupun Kemenristek untuk menyetop kebijakan IPI.

“Bupati sangat bisa dan punya kapasitas, bila perlu setop biaya IPI yang terlalu mahal itu,” tegasnya. (red)

banner 336x280