Ini Faktanya! Tiap Tahun Pabrik di Karawang Kurangi Tenaga Kerjanya
Dari tahun ke tahun, keberadaan perusahaan-perusahaan sektor industri di Karawang, menyusut. Itu, diiringi dengan pengurangan tenaga kerja. Pengurangannya, bukan hanya ratusan, bahkan bisa sampai ribuan
BaskomNews.com – Karawang sebagai Kota Industri, ternyata tak siindah yang dibayangkan. Sekilas, dengan label itu, masalah pengangguran di kabupaten lumbung padi itu akan teratasi. Tapi faktanya tidak demikian, bahkan sebaliknya, malah bikin miris.
Dari tahun ke tahun, keberadaan perusahaan-perusahaan sektor industri di Karawang, menyusut. Itu, diiringi dengan pengurangan tenaga kerja. Pengurangannya, bukan hanya ratusan, bahkan bisa sampai ribuan.
“Benar, tiap tahun jumlah perusahaan (pabrik) di Karawang berkurang. Ada yang hengkang, ada juga yang tutup karena gulung tikar. Dan itu menyusul dengan penyusutan tenaga kerja,” ujar Ketua APINDO Karawang, Abdul Syukur, saat dikonfirmasi BaskomNews.com, Jumat (29/9/2017) di kantornya, Kompleks Resinda Karawang.
Pernyataan Ketua APINDO Karawang bukan cuma opini. Dia mengaku, itu berdasarkan data yang diterimanya, juga fakta di lapangan. “Terlebih untuk perusahaan padat karya, seperti garmen, banyak yang pindah ke daerah lain dan bangkrut,” lanjutnya.
Salah satu data terkait penyusutan pabrik di Karawang, kata dia, adalah data dari BPJS Ketenagakerjaan. Dari data tersebut disebutkan, pertumbuhan kepersertaan BPJS Ketenagakerjaan Karawang kurun waktu 2016 hingga Maret 2017, perusahaan baru bertambah 109, namun tenaga kerja berkurang sebanyak 1.765.
“Dari data itu, tenaga kerja yang keluar atau berhenti sebanyak 13.225 orang. Dan pertumbuhan negatifnya sebanyak 14.990 orang,” katanya. (SID)