LPI di Karawang, Siapa yang “Bermain”? Ini Pengakuan Peserta
“Mestinya, tanpa memungut biaya pendaftaran dari peserta, kegiatan itu bisa dilakukan. Secara kasat mata, pengeluaran yang dilakukan oleh panitia, termasuk di dalamnya terkait sewa lapangan, operasional dan tropy juga hadiah uang pembinaan, tak sampai di angka Rp 70 juta”
BaskomNews.com – Perhelatan Liga Pelajar Indonesia di Kabupaten Karawang, sudah terlaksana. Namun dari pelaksanaan itu menyisakan masalah. Sejumlah peserta yang terdiri dari tim-tim perwakilan SMP dan SMA se-Kabupaten Karawang, ngedumel. Pasalnya, keikutsertaannya dipungut biaya pendaftaran sebesar Rp 300 ribu/tim. Padahal, untuk pelaksanaan ajang pencarian bakat sepakbola dini itu, sudah ada anggarannya di APBD yang nilainya hampir seratus juta rupiah.
“Mestinya, tanpa memungut biaya pendaftaran dari peserta, kegiatan itu bisa dilakukan. Secara kasat mata, pengeluaran yang dilakukan oleh panitia, termasuk di dalamnya terkait sewa lapangan, operasional dan tropy juga hadiah uang pembinaan, tak sampai di angka Rp 70 juta,” ujar salah seorang guru bidang kesiswaan di salah satu SMA di Karawang, yang namaya enggan dipublish.
Dikatakan dia, untuk mengikuti turnamen tahunan ini, pihaknya harus mengeluarkan biaya Rp 300 ribu, untuk pendaftaran. “Harusnya kalau memang ini merupakan ajang pencarian bakat dan prestasi di bidang sepakbola, pihak pemerintah daerah membebaskan biaya pendaftaran. Toh juga dananya sudah dianggarkan di APBD,” lanjutnya.
Jika dihitung-hitung, kata dia, dari pendaftaran Rp 300 ribu/tim, dikali dengan total peserta sebanyak 117 tim, yang terdiri dari 30 tim setingkat SMP dan 87 tim setingkat SMA, itu angkanya cukup besar. Bahkan, hanya dari uang pendaftaran peserta itu, semua pembiayaan dalam pelaksanaan LPI bisa dilakukan.
“Sekarang untuk hadiah uang pembinaan juara 1 sampai 3 untuk kategori SMP dan SMA, masing-masing mendapatkan Rp 4 juta (juara 1), Rp 3 juta (juara 2) dan Rp 2 juta (juara 3). Jika besaran itu dikali dua, totalnya hanya Rp 18 juta. Untuk biaya lain-lain termasuk sewa lapang, taruh aja Rp 10 juta. Itu masih ada sisa, hanya dari uang pendaftaran,” katanya.
Sebelumnya, Kabid Pemuda dan Olahraga di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, Imas Masittoh, tampak kikuk saat ditanya soal anggaran pelaksanaan LPI 2017.
“Kok nanya anggaran sih? Anggaran penyelenggaraan LPI, sesuai dengan yang ada di APBD, sebesar Rp 80 juta,” ujarnya, dengan wajah kaget, saat ditemui BaskomNews.com, Senin (16/10/2017), di kantornya.
Dikatakan dia, anggaran tersebut dipecah untuk operasional kegiatan, termasuk di dalamnya hadiah berupa uang pembinaan untuk para juara.
“Penyelenggaraan dilakukan di tiga tempat. Yakni lapangan sepakbola di Klari, di Gintung dan di Stadion Singaperbangsa. Para juara kita berikan hadiah uang pembinaan, yakni, Rp 2 juta sampai Rp 4 juta. Masing-masing kategori, yakni SMP dan SMA, diambil masing-maasing 3 tim yang dapat uang pembinaan itu,” jelasnya.
LPI, kata dia, merupakan agenda tahunan yang digelar oleh Pemkab Karawang, melalui Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikpora. Tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ini, tambah dia, adalah untuk memupuk bakat dan prestai di bidang sepakbola di kalangan pelajar setingkat SMP dan SMA di Karawang.
Namun, di balik suksesnya penyelenggaraan LPI yang digelar pada 20 September sampai 6 Oktober 2017 itu, sejumlah peserta ngedumel. Pasalnya, mereka dipungut biaya pendaftaran, yang nilainya cukup besar. Dan saat ditanya langsung terkait biaya pendaftaran, Imas Masittoh, terlihat kebingungan.
“Memang kita memungut biaya pendaftaran untuk para peserta. Tapi angka pastinya, berapa besaran biaya pendaftaran itu, saya tidak tahu,” ucapnya.
Imas hanya bisa menjelaskan, jumlah peserta totalnya sebanyak 117 tim, yang terdiri dari 30 tim setingkat SMP dan 87 tim setingkat SMA. (SID)