Mengenal PPAKN, Organisasi Penghobi Ayam Aduan, Anggotanya di Karawang 1000 Orang
Kehadiran PPAKN sebagai organisasi penghobi ayam kontes, benar-benar berdampak positif
BaskomNews.com – Ternyata, penggemar ayam kontes di Karawang banyak juga. Ini terbukti, sejak dibentuknya organisasi penghobi ayam tersebut, dua tahun lalu, kini anggotanya terus bertambah, hingga ribuan.
Ketua DPC PPAKN Karawang, Agung, mengatakan, kehadiran organisasi penghobi ayam kontes tersebut sangat berefek positif bagi para anggotanya. “Di Karawang, kita terbentuk dua tahun lalu, tepatnya sekitar awal bulan Januari tahun 2016. Dimulai dari 12 pengurus saat itu, sekarang anggota kita mencapai seribuan orang,” ujarnya saat ditemui BaskomNews.com di peternakan ayam kontes Bina CockFighting Farm yang beralamat di Jalan Pakuncen Desa Wadas Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Minggu (25/2/2018).
Dari pantauan BaskomNews.com, kehadiran PPAKN sebagai organisasi penghobi ayam kontes, benar-benar berdampak positif. Para anggota, tak hanya bertemu saat kontes, namun di luar kontes dan di setiap saat, mereka kerap bertemu, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Yang menarik, dari intensnya pertemuan itu, jalinan kekeluargaanpun begitu erat. Seperti yang terjadi peternakan ayam kontes Bina CockFighting Farm, Minggu (25/2/2018), sejumlah penghobi ayam kontes tampak berkumpul. Mereka saling bercengkrama dan berbagi rahasia menang kontes.
“Kita hanya menyiasati wadah di Karawang ini. Mereka ini sering ternak untuk media mereka sendiri. Ada acara silahturahmi bersama dari peternak si A atau si B mungkin dari berbagai daerah di Karawang. Bahkan, bukan hanya dari peternak saja, tapi dari pengrajin dan berbagai profesi lainnya yang memiliki hobi yang sama seperti kami yakni hobi dengan ayam kontes,” ujarnya.
Kehadiran PPAKN, juga menepis imej negatif yang kerap menyandangkan Ayam kontes atau yang biasa dikenal dengan sebutan ‘Ayam Aduan’ dengan perjudian. “Justru dengan kehadiran kami, kegiatan negatif seperti itu bisa dihindarkan. PPAKN adalah sebuah perkumpulan yang dimana orang-orang di dalamnya memiliki hobi sebagai peternak atau penghobi ayam kontes. Kita non judi dan di kita pertarungan kompetisinya seperti di Thailand, yakni ada hadiahnya,” ucap Agung.
Dan di Indonesia sendiri, saat ini sedang mencoba hal yang serupa. Ayam kontes ini betul-betul tidak ada judinya. “Malahan kita sering berbagi ilmu tentang bagaimana cara menernak ayam kontes yang baik, saling berbagi informasi harga ayam kontes saat ini bahkan kita juga sering membantu para pengrajin kurung ayam untuk kami pasarkan kembali kepada para penghobi ayam kontes dengan berbagai variasinya,” tegas Agung.
PPAKN Indonesia, kata dia, memiliki legalitas hukum yang kuat. Dan dalam setiap kontes event yang diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia, PPAKN kerap melibatkan unsur Kepolisian untuk mengawasi para peserta ayam kontes.
“Kenapa kita kerap melibatkan pihak kepolisian dalam setiap event ayam kontes ini, karena apabila ada peserta yang nakal melakukan perjudian, pihak kepolisian bisa langsung menangkap dan memenjarakan si peserta itu apabila kedapatan atau ketahuan melakukan perjudian didalam kontes yang diselenggarakan oleh PPAKN di berbagai daerah. Untuk kontes event di Karawang sendiri, hingga saat ini belum pernah kami mendapatkan izin atau restu dari pihak kepolisian karena kami kerap di cap sebagai arena judi sabung ayam,” katanya. (*)