“Karawang Mengaji” Murni Program Keagamaan, Tanpa Politisasi
“Ide tersebut muncul dari kedua pucuk pimpinan Pemkab Karawang”
BaskomNews.com – Tak ada politisasi dalam Karawang Mengaji, program yang digulirkan Pemkab Karawang. Program tersebut murni untuk kegiatan keagamaan dengan tujuan memperteguh keimanan masyarakat Karawang.
Hal itu diungkapkan Kabag Kesra Pemkab Karawang, H. Matin Abdul Rajak, saat ditemui BaskomNews.com, Kamis (22/3/2018), di ruang kerjanya.
“Ide tersebut muncul dari kedua pucuk pimpinan Pemkab Karawang, ya dari Bu Bupati dan Pak Wabup. Berhubung Pak Wabup kita basiknya keagamaan ya muncul ide Karawang Mengaji dan disetujui oleh Bu Bupati, kemudian jadi program,” ujar H. Matin.
Dikatakan dia, dalam hal ini pihaknya hanya menjalankan tugas menyerap anggaran lewat program Karawang Mengaji. Matin membantah kalau program tersebut mengandung unsur politik.
Program Karawang Mengaji yang digagas oleh Wakil Bupati tersebut, jelas dia, bertujuan untuk mensinergikan ulama, pejabat dan masyarakat.
“Pak Wabup itu tidak dapat apa-apa. Tujuannya hanya ibadah, agar mendapat keberkahan dunia akhirat untuk semuanya nanti,” tegasnya.
Lanjutnya, untuk kegiatan Karawang Mengaji, akan dimulai malam ini tanggal 22 Maret 2018 di Pesantren Misbahul Huda Tempuran dan rencananya Bupati Karawang, Hj. Cellica Nurrachadiana akan hadir. Bahkan di akan menginap di rutilahu sekitaran lokasi.
“Langsung sholat subuh dan senam bersama kemudian lanjut Paten,” terangnya.
Sambung dia, ada 10 titik nanti yang menjadi tempat untuk Karawang mengaji 1 titik nantinya 3 kecamatan di ikut bersama.” Masing masing 1 Kecamatan mengirimkan 50 orang nantinya,” jelasnya
Dipaparkan Matin, anggaran Karawang Mengaji bersumber dari APBD II sebesar Rp 1,2 miliar. Anggaran itu terbagi untuk honor pencerah, pemandu zikir, makan minum, dan bantuan peralatan bagi masjid atau pesantren nantinya.
“Program ini agar terus bisa berkelanjutan, respon masyarakat sangat positif. Jangan sampai program ini dihilangkan,” katanya. (pls)
