Cellica Pilih Handy Hartono, Pelaku Batik Karawang Pertanyakan Komitmen Bupati!
“Ini apa tidak sensitif ya bupati terhadap pembatik lokal yang sudah lebih dulu menggeluti dan berjuang untuk batik Karawang, yang bahkan sudah dipatenkan. Kok Cellica minta Handy Hartono untuk buat lagi batik untuk Karawang,”
BaskomNews.com – Dalam rangka mempromosikan batik khas Karawang, Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana akhirnya memiliki Desainer ternama Handy Hartono.
Bahkan untuk membuktikan keseriusannya, pada Minggu (22/4/2018), Pemkab Melalui Kepala Disparbud Karawang, Okih Hermawan dan Handy Hartono langsung menggelar konferensi pers kepada awak media, dengan maksud memiliki rencana untuk memperkenalkan batik Karawang ke Mancanegara.
Setidaknya, saat itu ada dua alasan yang membuat Cellica tertarik atas tawaran kerja sama Handy Hartono. Pertama, karena Handy Hartono merupakan kelahiran Karawang, kedua karena Handy Hartono dianggap sebagai perancang busana yang sudah berpengalaman sampai mancanegara.
Sampai pada Rabu (2/5/2018), saat acara Resinda Trunkshow & Road to Karawang Fashion Cultur di Resinda Hotel Karawang, Handy Hartono kembali merilis kepada awak media, jika batik Karawang yang dibawanya saat pameran Inacraff di Jakarta laris terjual.
Bahkan menurut Handy Hartono, 300 pieces batik Karawang nyaris terjual semua. Tak hanya it, dalam Pameran Inacraff di Jakarta tersebut, Handy juga mengaku ada “buyer” dari Jepang yang mengaku tertarik kepada batik Karawang.
“Masyarakat tertarik dengan batik Karawang karena motifnya mengusung budaya yang ada di Karawang. Seperti padi-padian, gendang jaipong atau candi yang ada di Karawang. Ternyata responnya cukup positif, malah kita sudah dapat buyer dari Jepang untuk memasarkan batik Karawang di sana,” kata Handy Hartono, saat itu.
Namun di tengah perjalanannya, tiba-tiba saja salah seorang berinisial (IM) yang mengaku sebagai salah satu pelaku batik Karawang bercerita kepada BaskomNews.com. Yaitu dimana IM mempertanyakan komitmen Bupati Cellica terhadap para pelaku batik Karawang selama ini.
“Ini apa tidak sensitif ya bupati terhadap pembatik lokal yang sudah lebih dulu menggeluti dan berjuang untuk batik Karawang, yang bahkan sudah dipatenkan. Kok Cellica minta Handy Hartono untuk buat lagi batik untuk Karawang,” kata IM.
“Terus Batik Taza yang mengusung padi-padian Karawang dan sudah ke mancanegara gak diakui dong. UMKM di Karawang malah dimanfaatkan. Kalau sudah ada investor dari luar tetep gelap mata. Itu batik Haratono cetaknya di Solo, bukan di Karawang, nah loh…!. Katanya ingin memajukan Karawang,” timpal IM.
Kepada BaskomNews.com, IM juga seperti mengeluh tentang keberpihakan Pemkab Karawang terhadap para pelaku UMKM lokal. Yaitu dimana dalam hal ini Cellica lebih memilih Handy Hartono dari pada pelaku batik lokal di dalam mempromosikan batik Karawang sampai mancanegara.
“Fokus dimana keberpihakan pemda terhadap UMKM. Bagaimana pemda mau memajukan Karawang, UKM hanya dimanfaatin saja. Banyak kasus ternyata, kasihan UKM kita. UKM dibelai hanya dengan piagam penghargaan saja, tanpa ada nilai pemberdayaan dan pembangunan kemajuan ekonomi bagi UKM itu sendiri,” kata IM.
Kepada BaskomNews.com, IM juga mengaku banyak menerima “curhatan” dari pelau batik lokal Karawang. Salah satunya dari Taza Batik Karawang. “Kita inginnya ada duduk bareng yang jelas antara Handy Hartono, Cellica dan Taza Batik Karawang dan para pelaku UKM lainnya,” tutur IM.
Saat disinggung apakah Taza Batik Karawang sudah diajak bicara bersama, sampai akhirnya Bupati Cellica menggunakan tenaga Handy Hartono dalam mempromosikan batik Karawang, IM mengaku tidak pernah diajak duduk bersama sebelumnya.
“Justru itu, acaranya ini berjalan baru dikasih tahu, ketemuan setelah pres conference. Dan ada bahasa minta maaf juga dari Handy katanya. Itu pun karena Teh Celli minta ke Handy untuk ajak Taza Batik Karawang. Tapi nya gitu deh,” timpal IM.
“Jadinya Taza Batik Karawang gak dirangkul. Malah koordinasi dan konfirmasi ke sana kemari. Kudu kumaha, siga anak tiri (harus gimana, kayak anak tiri). Ngerti kan? Kalau saya sih merasakan hal yang sama yang dirasakan temen-temen UMKM. Ini saya masih diskusi keinginannya seperti apa,” tandas IM.
Sementara itu, sampai dengan berita ini masuk redaksi BaskomNes.com, belum ada keterangan lebih lanjut terkait bagaimana sebenernya komitmen antara Bupati Cellica, Handy Hartono dengan para pelaku batik Karawang, khususnya Taza Batik Karawang yang selama ini sudah berjuang mempromosikan batik asli Karawang. (red)