Cerita Jalan Licin Dibalik Meninggalnya Santri yang Hendak Ikut Diklatsar Banser
“Hampir sudah enam kali terjadi kecelakaan di jalan situ, akibat jalan yang licin. Dan kemarin sampai memakan korban jiwa”
BaskomNews.com – Ada sebab ada akibat, inilah cerita dibalik meninggalnya Sudirman, Santri Pondok Pesantren Al-Hasyim, Pakis Jaya Karawang yang meninggal karena kecelakaan tunggal saat hendak akan mengikuti kegiatan Diklatsar Banser, di daerah puteran, Jum’at lalu (5/4/2018).
Berdasarkan informasi yang dihimpun BaskomNews.com, santri asal Nusa Tenggara Timur ini dikabarkan mengalami koma (tidak sadarkan diri) pasca insiden kecelakaan yang dialaminya.
Almarhum meninggal setelah terjatuh di badan jalan licin. Sebuah jalan coran di Tanah Baru Puteran, Desa Telukjaya Kecamatan Pakisjaya yang sudah diketahui masyarakat sekitar sering terjadinya kecelakaan kendaraan roda dua.
Berdasarkan pantauan BaskomNews.com, badan jalan tempat terjadinya kecelakaan tunggal almarhum Sudirman ini memang terlihat licin, akibat limpasan air irigasi yang kondisinya sudah dangkal. Menurut keterangan warga sekitar, banyak kendaraan roda dua yang sering mengalami kecelakaan di badan jalan ini.
Sudah sejak lama irigasi yang berdampingan badan jalan tidak pernah lagi mengalami pengerukan. Kondisi irigasi yang dangkal membuat air melimpas ke badan jalan, terlebih saat turun hujan.
“Hampir sudah enam kali terjadi kecelakaan di jalan situ, akibat jalan yang licin. Dan kemarin sampai memakan korban jiwa. Bahkan bukan hanya terjadi kecelakaan lalu lintas saja, akibat air irigasi yang meluap jadi banyak sawah yang kebanjiran juga,” tutur Dindin, masyarakat tanah Baru Puteran Desa Telukjaya Kecamatan Pakisjaya.
Di kesempatan berbeda, Ade Permana, Ketua Ansor Kabupaten Karawang mengaku sangat menyayangkan terhadap Pemkab Karawang terkesan tidak sigap dalam memperbaiki jalan yang dianggap bermasalah dan sampai menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
”Seharusnya Pemkab Karawang sigap dan langsung tanggap untuk segera memperbaiki persoalan jalan yang dianggap jadi masalah bagi pengguna jalan,” katanya, Senin (7/5/2018).
Ditegaskan Ade, setiap jalan rusak ataupun jalan licin akibat tergenang air tersebut telah mengakibatkan pengguna jalan terganggu, bahkan sering terjadi kecelakaan.
“Bukan sekali dua kali terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan itu, sering terjadi kecelakaan akibat jalan rusak atau licin. Saya harap setelah ini pemkab sigap dalam menyikapi persoalan di jalan tersebut. Jangan sampai ada korban kecelakaan meninggal dunia untuk berikutnya,” pinta Ade. (pls/red)