Pulang dari Kantor Wabup, Karmila Terbaring di Ruang IGD sampai Jam 4 Sore, “Belum ada Ruang Kosong”
“Tadi sepulang dari kantor Pak Wabup, langsung kesini, karena kata Pak Wabup dirawat dulu di RSUD”
BaskomNews.com – Hingga pukul 16.00 WIB, Senin (9/7/2018), Karmila (11), bocah penderita patah tulang sampai borok di pinggulnya, masih terbaring di ruang IGD RSUD Karawang. Dia berada di ruang tersebut sedari pulang dari Kantor Wakil Bupati Karawang, H. Ahmad Zamakhsyari, sekitar pukul 10.00 WIB.
“Tadi sepulang dari kantor Pak Wabup, langsung kesini, karena kata Pak Wabup dirawat dulu di RSUD. Pas sampai kesini langsung ditangani dan diberi infus serta disuntik. Habis itu belum ada tindakan lagi. Di ruang ini karena kata petugas, masih nunggu ruangan,” ujar Timan, ayah tiri Karmila.
Timan memaparkan, tadinya Karmila sempat dibawa ke RS Proklamasi, Rengasdengklok. Kemudian dari rumah sakit tersebut dirujuk ke RS Cipto. Namun karena tak ada biaya, kemudian minta bantuan Wabup Karawang, Ahmad Zamakhsyari.
“Alhamdulillah, Pak Wabup langsung merespon. Beliau langsung menelpon Kepala Dinas Kesehatan dan anak kami langsung dibawa ke RSUD Karawang. Kata Pak Wabup kalau bisa ditangani di RSUD, ya di RSUD dulu, kalau tidak bisa, baru dibawa ke RS Cipto,” ucap Timan.
Karmila (11) merupakan anak warga Kertasari, Rengasdengklok. Dia sudah tiga bulan terkulai akibat sakit yang dideritanya.
Unah (40) ibu kandung Karmila, mengatakan, anaknya awalnya jatuh sendiri dari sepeda dan tidak mau bilang karena takut. “Ya biasa saja tidak terlihat apa-apa dan sekolah seperti biasa. Tapi seminggu kemudian baru terasa sakit pinggangnya,” ucapnya.
Sebelumnya, Karmila dibawa ke tukang pijat, sampai beberapa kali. Karena tidak ada perkembangan dan Karmila nangis terus, karena merasa sakit, akhirnya dibawa ke RS Proklamsi, Rengasdengkok. Setelah melihat luka dan hasil ronsen, RS Proklamasi tidak sanggup menanganinya. “Karena tidak ada alatnya dan akhirnya dirujuk ke RS Cipto Jakarta, karena disana alatnya komplit,” katanya.
Kemudian kata Unah lagi, karena terbentur biaya dirinya merasa bingung untuk mengobati anaknya. “Alhamdulillah ada pak Jimmy yang baik hati yang mau membantu dan mengurus anak saya,” katanya. (SiD)