Hingga Akhir 2019, Stok Pupuk Jawa Barat-Banten Dijamin Aman, Termasuk di Karawang

0

Para buruh sedang menyusun tumpukan stok pupuk di gudang PT. Pupuk Kujang.

banner 468x60

“Stok ini sangat cukup. Bahkan bisa memenuhi kebutuhan petani sampai dengan awal tahun 2019,”

BaskomNews.com – PT Pupuk Kujang mengoptimalkan pendistribusian pupuk bersubsidi ke seluruh gudang lini III di Jawa Barat Banten, untuk memenuhi kebutuhan petani menjelang akhir tahun 2018.

Perusahaan salah satu anggota holding BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero) ini memastikan memastikan kalau stok pupuk  bersubsidi sudah memenuhi gudang lini III tingkat kabupaten.

banner 336x280

Direktur Komersil PT Pupuk Kujang, Rita Widayati menuturkan, stok pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan musim tanam di wilayah Jawa Barat Banten aman hingga awal tahun 2019.

Rita menjelaskan, sampai saat ini stok urea untuk Jawa Barat dan Banten mencapai 119.178 ton atau 172% dari ketentuan sebesar 52.125 ton.

Untuk NPK, stoknya mencapai 47.047 ton atau hampir tiga kali lipat dari ketentuan sebesar 11.390 ton.  Sedangkan pupuk organik, stoknya mencapai 10.717 ton atau 173% dari ketentuan sebesar 6.164 ton.

Sementara pencapaian realisasi penyerapan pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten, sampai dengan 19 Desember 2018, mencapai 524.588 ton. Jumlah itu setara dengan 84 % dibandingkan kebutuhan Dinas Pertanian sebanyak 621.700 ton.

Mengenai stok pupuk di Karawang, Rita juga menambahkan selain memastikan stok pupuk Jawa Barat & Banten, hingga saat ini stok pupuk untuk wilayah Karawang dapat dipastikan aman. Yaitu stoknya mencapai 5.381 ton pupuk urea atau 107% dari ketentuan sebesar 5.024 ton.

Sedangkan stok pupuk NPK sebanyak 22.377  ton dan 728 ton pupuk organik. “Stok ini sangat cukup. Bahkan bisa memenuhi kebutuhan petani sampai dengan awal tahun 2019,” ujar Rita.

Dalam penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, Rita juga mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan stakeholder dan masyarakat yang aktif dalam memonitoring penyaluran pupuk untuk sektor tanaman pangan.

“Hal ini agar pupuk bisa sampai ke tangan petani dengan prinsip 6T (Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat  Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, Tepat Waktu). Kami berharap dengan komitmen bersama ini,  untuk mengedepankan kepentingan petani dan kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di daerah Jawa Barat dan Banten,” pungkas Rita.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian Karawang, Hanafi Chaniago mengakui, kalau belum optimalnya penyerapan pupuk di daerah Karawang murni karena faktor cuaca.

Kondisi cuaca, yakni mundurnya musim hujan. Tetapi sejak memasuki Desember, penyerapan pupuk di Karawang mulai meningkat seiring musim hujan yang sudah memasuki wilayah Jawa Barat dan Banten. “Sekarang ini sudah normal, bahkan serapan pupuknya meningkat,” tandas Hanafi. (pls)

banner 336x280