Gerindra : Kami Tak Ikut Tes Alquran karena Tak Mau SARA
“Sebenarnya kami siap-siap saja untuk ikut tes baca Alquran, tapi kami memutuskan untuk tidak ikut. Karena komitmen kita dari awal tidak mau bicara soal SARA”
BaskomNews.com – PDIP menyebut ada pihak yang mulas dengan undangan tes membaca Alquran bagi capres-cawapres dari Dewan Ikatan Dai Aceh. Gerindra menuding balik PDIP.
Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade mengatakan justru timses Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang kini mulas-mulas. Sebab, menurut dia, berbagai survei menunjukkan elektabilitas capres-cawapres nomor urut 01 terus menurun.
“Kami tidak mulas, tuh. Malah mungkin TKN Jokowi yang mulas melihat kondisi sekarang melihat respons masyarakat terhadap Jokowi. Kalau acara Pak Prabowo gitu kan selalu ramai, juga survei naik. Berbeda dengan sebelah,” kata Andre kepada wartawan, Minggu (30/12/2018).
Ia menegaskan sang ketum, Prabowo Subianto bersama cawapres Sandiaga Uno pada dasarnya siap mengikuti tes baca Alquran itu. Namun, Andre mengatakan timses Prabowo-Sandi tak mau lagi berlarut-larut dalam isu yang menyinggung agama.
“Sebenarnya kami siap-siap saja untuk ikut tes baca Alquran, tapi kami memutuskan untuk tidak ikut. Karena komitmen kita dari awal tidak mau bicara soal SARA. Lagipula isu agama kami anggap sudah selesai, karena kan keempatnya ini Muslim,” ujar Andre yang juga merupakan jubir timses Prabowo-Sandi.
“Kami pun akui kalau baca Alquran ya, Kiai Ma’ruf yang paling hebat. Karena beliau kan ulama besar,” sambung dia.
Saat ini, timses Prabowo-Sandi akan terus fokus membahas isu ekonomi. Menurut Andre hal itu lebih dibutuhkan masyarakat.
“Negara kita ini kan negara majemuk, kebhinekaan, dan masyarakat nggak butuh itu. Sekarang masyarakat butuh bicara soal ekonomi, lapangan pekerjaan, dan harga-harga kebutuhan pokok,” tegas Andre.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan undangan tes baca Alquran ini membuat pihak tertentu mulas-mulas. Namun ia tak mengungkap siapa pihak yang dimaksud itu.
“Kalau menurut logika tes yang akhirnya membuat pihak tertentu kerepotan, yang mula-mula menggunakan isu agama, begitu masyarakat Aceh bersikap dengan caranya. Kalau dalam peribahasa itu ‘menepuk air di dulang terpercik muka sendiri’. Saya analogikan mula-mulanya itu dalam tinju bagaikan pukulan heater punch yang bikin perut mulas,” kata Hasto.(Dtk/red)