Polemik Panwas Dikumpulkan Caleg, Dasim: Siapa yang Berani Manggil Gua?

“Karena saya Komisi II itu adalah mitra kerja daripada Panwaslu Bawaslu semuanya. Jadi saya berkewajiban melihat mengontrol, bukan sebagai caleg,”

BaskomNews.com – Mencuatnya pertemuan terselubung 17 anggota Panwas Kecamatan dengan Caleg DPR RI berinisial “SM” yang dilontarkan Anggota Komisi II DPR RI dari Partai Golkar Dadang S Muchtar, saat kegiatan Sosialisasi UU nomor 7 tahun 2017 di Hotel Novotel pada (Senin, 21/1/2019).

Dadang S Muchtar yang juga mantan Bupati Karawang periode 2005-2010, Jumat (1/2/2019) siang, menyambangi kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Karawang.

Saat ditanya wartawan prihal kedatangannya itu apakah berkaitan dengan polemik pertemuan antara Panwas-SM. Ia menjelaskan, kalau kedatangannya hanya sebagai Komisi II DPR RI selaku fasilitator lembaga yang menyelenggarakan urusan Pemilu.

“Saya tidak berkomentar dulu, saya sebagai Komisi II (DPR RI/red) melihat kantor ini gitu loh. Karena saya Komisi II itu adalah mitra kerja daripada Panwaslu Bawaslu semuanya. Jadi saya berkewajiban melihat mengontrol, bukan sebagai caleg,” ujar Dasim sapaan akrabnya.

“Ya tadi saya sebagai pengawas kan melihat ngontrol juga bangunannya, kebersihannya, ini ngontrak, begitu kan. Karena yang mengasese duitnya dia (Bawaslu) juga Komisi II,” tambahnya.

Kembali ditanya apakah kedatangnnya ini berkaitan dengan pernyataan Divisi Penindakan Pelanggaran Komisioner Bawaslu Karawang Roni Rubiat Machri, yang mengatakan bakal memanggil Dadang S Muchtar karena waktu kegiatan sosialisasi UU Nomor 7 Tahun 2017 di Hotel Novotel, Dasim menyebut bahwa ada 17 anggota Panwas yang dikumpulkan Caleg DPR RI di Jatiluhur.

Menurut Dasim, yang berhak memanggil Bawaslu adalah Komisi II DPR RI. Bukan malah sebaliknya. “Siapa yang berani manggil gua?. Saya enggak bisa dipanggil, wong Komisi II kok. Aku yang manggil dia (Bawaslu/red) seharusnya,” tandas Dasim sambil bergegas masuk ke dalam mobil miliknya. (pls/zay)