Kehebatan Jokowi di Mata Jimmy, “Lahirkan Paradigma Kepemimpinan Civil Society’
“Sebelumnya selalu ada stigma, selain kalangan bangsawan dan militer, maka masyarakat biasa (Civil Society) tidak akan mampu memimpin Indonesia”
BaskomNews.com – Ketua DPC PKB Karawang, H. Ahmad Zamakshyari (Kang Jimmy) menyebut alasan mengapa masyarakat harus memilih Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. Karena menurut Jimmy, Jokowi telah melahirkan paradigma kepemimpinan baru, yaitu dimana seorang Civil Society (masyarakat biasa) juga bisa memimpin Indonesia.
Pasca reformasi dan di setiap momentum Pilpres, kata Jimmy, sebelumnya selalu ada stigma jika Indonesia akan selalu dipimpin oleh tokoh kalangan bangsawan ataupun militer. Dijelaskan Jimmy, bagaimana soal kehebatan BJ Habibie yang intelektualitasnya sampai diakui Negara Jerman, namun hanya bertahan memimpin Indonesia 1 tahun 5 bulan.
Kemudian, bagaimana tentang kehebatan Almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), seorang tokoh kiyai Nahdotul Ulama tulen yang menguasai banyak bahasa dunia, sampai dengan disegani Amerika dan ditakuti Israel. Namun demikian kata Jimmy, almarhum Gus Dur hanya mampu menjadi Presiden RI selama 2 tahun.
Dalam dua sejarah ‘kegagalan kepemimpinan nasional’ tersebut, Joko Widodo dari kalangan Civil Society yang notabene diketahui hanya merupakan ‘seorang tukang kayu’, tiba-tiba saja muncul ke permukaan dan mampu sejajar dengan Soekarno, Soeharto, Megawati Soekarnoputri, serta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menyelesaikan kepemimpinannya sebagai Presiden RI pertama dari kalangan Civil Society.
“Inilah alasan kenapa besok kita harus pilih Pak Jokowi lagi. Karena Jokowi telah melahirkan paradigma sejarah kepemimpinan Indonesia baru, bahwa presiden ke depan tidak harus selalu dari kalangan bangsawan atau militer. Melainkan bisa dari kalangan Civil Society atau masyarakat biasa seperti kita,” tutur Kang Jimmy, saat menyampaikan materi di kegiatan FAMMI ‘Deklarasi Alumni Mahasiswa Islam se-Pantura Raya’ yang digelar di Akhsaya Hotel Karawang Jawa Barat, Minggu kemarin (24/2/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Jimmy memang tidak menjelaskan secara rinci soal tolak ukur kesuksesan Jokowi dalam memimpin Indonesia. Jimmy hanya menuturkan, jika seseorang bisa memimpin Indonesia sampai habis masa jabatannya (5 tahun), maka orang tersebut sudah bisa dikatakan sukses dalam kepemimpinan nasional.
“Sebelumnya selalu ada stigma, selain kalangan bangsawan dan militer, maka masyarakat biasa (Civil Society) tidak akan mampu memimpin Indonesia. Tapi stigma itu luntur seketika saat Indonesia dipimpin oleh seorang tukang kayu bernama Joko Widodo sampai akhir masa jabatannya. Dan paling tidak ini menjadi sejarah baru di Indonesia, bahwa masyarakat biasa seperti kita juga mampu menjadi pemimpin nasional seperti Jokowi,” papar Jimmy.
Oleh karenanya, sambung Jimmy, ia meminta kepada seluruh Relawan FAMMI agar lebih gencar mengkampanyekan kebaikan dan kesuksesan kepemimpinan Jokowi ke masyarakat luas, khususnya di media sosial (Medsos). Karena menurut Jimmy, sampai hari ini sedikit sekali para relawan Jokowi-Ma’ruf Amin yang gencar kampanye atau sosialisasi di medsos.
“Kalau kalian tidak mampu sosialisasi Jokowi-Ma’ruf Amin secara door to door (rumah ke rumah), paling tidak kalian sosialisasi tentang kebaikan-kebaikan dan keberhasilan Pak Jokowi lewat media sosial. Kalau masih tidak mampu juga, paling tidak saya minta jangan sampai kalian jadi agen kebencian atau penyebar berita bohong atau hoax di media sosial,” pungkas Jimmy, yang juga masih merupakan Dewan Pengarah TKD Kabupaten Karawang. (red)