Tangkuban Parahu Kembali Erupsi, 15 Wisatawan Alami Perawatan karena Sesak Nafas
BaskomNews.com – Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengecek ada atau tidaknya korban jiwa berkaitan Gunung Tangkuban Perahu yang erupsi kembali pada Kamis malam ini. Sejauh ini, BPBD belum mendapatkan laporan adanya korban akibat dampak erupsi tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Duddy Prabowo melalui Petugas Lapangan, Rudi Wibiksana mengatakan, kemungkinan adanya korban minim. Sebabnya, zona wisata Kawah Ratu sudah steril dari wisatawan sejak pukul 17.00 WIB.
“Insyaallah besok pagi kalau situasi memungkinkan kita akan melakukan penyisiran. Kemungkinan ada korban minim, karena lokasi wisata sudah sepi,” ujar Rudi, dilansir dari detikcom, Kamis (1/8/2019).
Erupsi pada Kamis malam terpantau memiliki tinggi kolom abu 180 meter dari dasar kawah. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat , berdasarkan alat seismogram, terekam gempa pada amplitudo maksimum 50 mm dengan durasi 11 menit 23 detik. Durasi itu lebih lama dibandingkan erupsi yang terjadi pekan lalu.
Relawan Potensi SAR Pasundan Jabar, Asep Koswara mengaku, pihaknya belum mengetahui dampak lanjutan dari erupsi freatik ini. “Sekarang saya lagi menuju ke pos pemantauan Tangkuban Parahu,” kata Asep.
Senada dengan Rudi, Asep mengatakan kemungkinan besar tidak ada korban jiwa dan luka karena objek wisata sudah ditutup sejak sore tadi. Namun begitu, BPBD dan relawan tetap turun tangan mengecek. “Pengecekan menunggu kondisi aman,” ujar Asep.
Pada erupsi yang terjadi Jumat (26/7) pekan lalu, sedikitnya 15 orang wisatawan harus mendapatkan perawatan di klinik terdekat karena mengalami sesak nafas dan iritasi mata akibat abu vulkanik.(Detik)