Resmi Buka Penjaringan Calon Bupati, PDIP Ingin Lepas dari ‘Kutukan Pilkada’
BaskomNews.com – Resmi membuka penjaringan terbuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati Karawang 2020-2025, PDI Perjuangan Karawang ingin memastikan lepas dari ‘kutukan Pilkada’.
Pasalnya, meskipun sempat beberapa kali menjadi parpol penguasa di legislatif Karawang, namun di tingkatan eksekutif, PDIP Karawang belum pernah menjadi partai pemenang dari pilkada ke pilkada.
Pendaftaran terbuka balon bupati dan wakil bupati Karawang ini sendiri resmi dimulai terhitung 1-20 September 2019. Nama-nama pendaftarnya nanti akan disampaikan kepada DPD PDIP Jawa Barat pada 21-22 September, serta dilaporkan ke DPP PDIP pada 23 September 2019.
Sehingga Maret 2020, PDIP Karawang sudah memiliki nama pasti bakal calon bupati dan wakil Bupati Karawang untuk kemudian mengikuti tahapan ‘sekolah partai’.
“Hari ini kami sengaja melakukan konferensi pers sebagai pengumuman resmi dibukanya penjaringan balon bupati dan wakil bupati Karawang dari PDI Perjuangan,” tutur Sekretaris Panitia Penjaringan Calon, Dede Anwar, saat mengawali pembicaraan konferensi pers di depan awak media, di kantor DPC PDI Perjuangan Karawang, Selasa (3/9/2019).
Di kesempatan yang sama, Ketua DPC PDI Perjuangan Karawang, Taufik Ismail menambahkan, penjaringan terbuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil Bupati Karawang ini akan menjadi pelopor partainya di dalam mengawali konstalasi politik Pilkada Karawang 2020. Karena sampai saat ini belum ada satupun parpol yang melakukan penjaringan terbuka seperti yang dilakukan PDIP.
“Kita menjungjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Kita ingin membuka peluang untuk putra-putri terbaik Karawang untuk menjadi pemimpin Karawang. Masalah koalisi, ya kita pasti akan berkoalisi. Karena semua partai di Karawang tidak punya kemampuan untuk berdiri sendiri nyalon di Pilkada. Pemenang pemilu di Karawang sendiri (Demokrat, red), dia harus berkoalisi. Karena tidak memenuhi quota pencalonan,” papar Taufik Ismail.
PDIP Karawang Ingin Catat Sejarah Politik Baru
Meskipun pada Pileg 2019 kemarin PDIP Karawang mengalami penurunan jumlah kursi di legislatif Karawang, yaitu dari 9 kursi menjadi 6 kursi, namun Taufik Ismail menegaskan, pengalaman berharga Pileg 2019 justru akan menjadi batu loncatan bagi PDIP Karawang untuk meraih kemenangan di Pilkada 2020.
“Kita ingin di 2020 PDIP Karawang bisa duduk di eksekutif. Kalau pemenang pemilu nasional saja PDIP, kenapa tidak di Karawang juga begitu. Sudah saatnya PDIP Karawang duduk di eksekutif,” kata Taufik Ismail.
Badan Pemenangan Pemilu DPC PDIP Karawang, Rosadi menambahkan, sampai saat ini PDIP Karawang masih solid dari tingkatan DPC sampai ranting. Semua pengurus PDIP Karawang masih satu intruksi menjelang Pilkada 2020. Sehingga ia ingin memastikan bahwa beberapa perseteruan di momentum pemilihan ketua DPC PDIP Karawang kemarin hanya merupakan bagian dari proses demokrasi dalam berpolitik.
“Kita anggap kemarin-kemarin itu (perseteruan, red) hanya merupakan bagian dari proses demokrasi. Tapi itu semua sudah selesai, dan sekarang kita sudah solid kembali. Jadi tolong temen-temen media sampaikan kepada masyarakat, bohong besar kalau saat ini PDIP Karawang tidak solid. Karena kami sudah berada di satu jalur intruksi kembali,” papar Rosadi.
Adapun terkait ‘kutukan politik’, Rosadi menjelaskan, justru dengan menurunnya jumlah kursi PDIP Karawang di Pileg 2019 kemarin merupakan satu pertanda bahwa sebenarnya sudah tidak ada lagi kutukan politik di PDIP Karawang. Artinya, kekalahan Pileg akan dijadikan batu loncatan bagi PDIP Karawang untuk menjadi pemenang Pilkada 2020.
“2020 kita akan pastikan bahwa sebenarnya kutukan politik itu sudah tidak ada. Karena 2020 saatnya PDIP Karawang menjadi partai pemenang di tingkatan eksekutif,” tandas Rosadi.(red)
BACA SEBELUMNYA : PDIP Buka Penjaringan Pendaftaran Cabup-Cawabup Pilkada Karawang 2020