Sindir Bupati Cellica, Emak-emak ini Protes Jalan Rusak Lewat Video Tik-Tok

0
banner 468x60

BaskomNews.com – Entah dari mana awal idenya muncul, tiba-tiba saja sekitar enam orang emak-emak ini melakukan aksi protes jalan rusak dengan cara membuat video Tik-Tok. Seketika video Tik-Tok ini viral menghiasi beranda-beranda akun media sosial para netizen facebook Karawang.

Kuat dugaan, video Tik-Tok protes jalan rusak ini sengaja dibuat oleh emak-emak Dusun Jatipeureuh Desa Amansari Kecamatan Rengasdengklok untuk menyindir kinerja Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana yang sebelumnya memang sudah diketahui publik Karawang sering membuat video Tik-Tok.

banner 336x280

Aksi protes jalan rusak yang menjadi viral ini sengaja dilakukan, karena warga merasa kesal dengan jalan rusak di kampungnya tak kunjung diperbaiki Pemkab Karawang.

Bahkan warga terpaksa melakukan swadaya ‘patungan’ untuk memperbaiki jalan rusak di kampungnya. Tak ayal uang kas IRMAS (Ikatan Remaja Masjid) juga dimanfaatkam warga untuk perbaikan jalan rusaknya.

Dalam video Tik-Tok berdurasi 14 detik tersebut, Emak-emak ini sepertinya memang sengaja ingin menyindir kinerja Bupati Cellica. Karena melalui secarik kertas atau selembaran, Emak-emak ini menulis “Bu Kapan Tiktokan Di sini”. Ada juga tulisan “Bodo Amat Jalan Hancur yang Penting Tik tok”.

Tulisan sindiran lainnya juga menyebut “Jalanku Tak Seindah Kenanganku”, “Apa kabar pemkab coba main ke sini”, “Pajak dikemanain ya. Ko jalan dicuekin”, sampai tulisan sindiran lainnya, “ibu hamil jangan lewat sini, BERAT”.

Dalam video lainnya, Emak-emak di Rengasdengklok ini juga sempat membuat celotehan, “Aduh ibu ieu jalan kumaha wae, mana usum hujan kos kieu we ie teh, becek” (Aduh ibu ini jalan bagaimana, mana ini lagi musim hujan, becek).

Sementara saat dimintai keterangan oleh awak media, salah seorang warga Joko Suprianto mengatakan, warga sudah tidak berharap apapun kepada Pemkab Karawang untuk memperbaiki kondisi jalan rusak. Karena warga sudah merasa kecewa kepada pemkab, akhirnya melakukan ‘patungan’ untuk perbaikan jalan rusaknya.

“Kita gak berharap apapun. Buat kita ini bagian dari tanggungjawab demi kemaslahatan umat. Ketimbang harus berharap kepada pemda, tapi tak kunjung ada perbaikan. Pada akhirnya kita gunakan kas IRMAS untuk bantu pemda untuk perbaiki jalan rusaknya,” sindir Joko Suprianto.

Ditambahkannya, warga terpaksa melakukan swadaya untuk memperbaiki jalan rusak, karena kondisi jalan semakin becek dan tergenang air hujan. Akibarnya banyak kendaraan melintas yang terperosok lubang jalan.

“Ini hanya untuk kemaslahatan umat. Kalau kondisi jalan ini kami biarkan, bisa saja terjadi kecelakaan. Supaya tidak menelan korban, akhirnya kami perbaiki sendiri dengan swadaya,” tandasnya. (red)

banner 336x280