Tinggal Karawang dan Depok yang Masih Zona Merah
BaskomNews.com – Berdasarkan hasil kajian epidemiologi covid-19, selama sepekan terakhir tingkat penularan covid-19 di Provinsi Jabar masih mengkhawatirkan.
Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyebut, dalam sepekan terakhir tingkat reproduksi covid-19 di Jabar berada di peringkat ketiga secara nasional. Kondisi tersebut menandakan penularan COVID-19 masih cukup masif.
“Artinya, ini masih istiqomah, penyebarannya masih sangat luar biasa,” tutur Uu dalam konferensi pers yang diajarkan langsung melalui kanal Youtube Humas Pemprov Jabar dari Markas Polda Jabar, Kota Bandung, dilansir dari SindoNews.com, Selasa (22/12/2020).
Meski penularan covid-19 masih mengkhawatirkan, namun pihaknya mengaku bersyukur karena daerah berisiko tinggi penularan covid-19 atau zona merah di Provinsi Jabar berkurang signifikan dibandingkan pekan sebelumnya.
Pekan sebelumnya, terdapat delapan daerah berstatus zona merah covid-19 di Jabar, yakni Kabupaten Garut, Majalengka, Karawang, Bekasi, Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kota Depok.
“Tapi kami syukur alhamdulillah, kemarin ada delapan yang zona risiko tinggi, sekarang tinggal dua, yaitu Kabupaten Karawang dan langganan Kota Depok sampai hari ini begitu adanya,” paparnya.
Uu juga menjelaskan, untuk tingkat keterisian rumah sakit rujukan covid-19 di Jabar kini berada di angka 75 persen atau menurun sedikit dibandingkan pekan sebelumnya yang berada di angka 76 persen. “Jadi lumayan ada penurunan dari hasil evaluasi kemarin,” ujarnya.
Adapun keinginan untuk menyiapkan 15 gedung sebagai pusat isolasi, Uu mengakui bahwa hal itu belum terealisasi.
Dia beralasan, pihaknya masih melakukan persiapan, mulai dari tempat tidur hingga peralatan medis. “Artinya dalam waktu dekat ini, mudah-mudahan bisa digunakan,” katanya.
Uu juga mengungkapkan bahwa dalam sepekan terakhir, terdapat penurunan jumlah tes covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Pengetesan PCR rata-rata berada di angka 30.000 tes atau menurun dibandingkan pekan sebelumnya yang mencapai 32.000 tes.
“Kita sudah melaksanakan 758.000 pengetesan. Sekarang ada penurunan karena memang satu dan lain hal,” katanya.
Berdasarkan laman Pusat Informasi dan Koordinasi covid-19 Jabar (Pikobar), dalam 10 hari terakhir, mulai 11 Desember hingga 21 Desember, terdapat penambahan 10.000 kasus baru dimana penambahan kasus baru tertinggi terjadi pada Rabu (16/12/2020) yang mencapai 1.434 kasus.
Sementara dalam sepekan terakhir, daerah penyumbang terbanyak kasus baru covid-19, yakni Kota Bekasi yang mencapai 1.574 kasus disusul Kota Depok 1.315 kasus, Kabupaten Bekasi 719 kasus, Kabupaten Karawang 808 kasus, dan Kota Bogor 645 kasus. (red)