DLHK Kewalahan Angkut Sampah Pasca Banjir

0
banner 468x60

BaskomNews.com – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang Jawa Barat mengaku sedikit kewalahan untuk mengangkut sampah pasca banjir, khususnya sampah pasca banjir di Perumahan Bumi Mutiara Indah (BMI) di Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek.

Terbatasnya armada pengangkut sampah menjadi alasan DLHK. Sehingga pengangkutan sampah pasca banjir di BMI dilakukan secara bertahap, karena berbarengan dengan jadwal pengangkutan sampah yang setiap harinya dilakukan.

banner 336x280

“Karena terbatasnya armada, maka pengangkutan sampah pasca banjir di BMI tetap ngajalur (bertahap). Pagi angkut sampah di tempat lain, sorenya baru angkut sampah di BMI. Semuanya tetap akan kami angkut secara bertahap sampai selesai,” tutur Wawan Setiawan, melalui sambungan ponsel seluler, Senin (15/2/2021).

“Ya, kami kewalahan, karena tidak ada kendaraan cadangan. Bahkan untuk pengembangan (pengangkutan sampah) di jalur saja masih kekurangan,” timpal Wawan Setiawan, yang mengaku akan terjun langsung untuk mengangkut sampah di BMI.

Tumpukan sampah pasca banjir di Perumahan BMI.

Dijelaskan Wawan, untuk sampah pasca banjir di BMI sampai dengan saat ini sudah masuk 49 rit/truck, yaitu dengan perkiraan tonase 235.2 ton. “Sampai saat ini masih terus kami angkut secara bertahap sampai bersih,” katanya.

Sementara untuk potensi sampah pasca banjir di wilayah banjir Karangligar, Wawan kembali menjelaskan, untuk Karangligar sudah diestimasi 15 unit truck yang masuk dengan jumlah 72 tonase. Sehingga perkiraan tonase dari kedua tempat pasca banjir tersebut mencapai 307.2 ton.

“Sedangkan jumlah unit yang masuk ke kedua tempat tersebut diperkirakan 61 unit truck, dengan jangka waktu kurang lebih14 hari untuk pengangkutannya sampai dengan selesai,” terangnya.

Kembali ditegaskan Wawan, dengan keterbatasan armada saat ini dinasnya masih kewalahan untuk mengangkut sampah umum ataupun sampah pasca banjir. Karena untuk perkiraan sampah setiap hari sebelum banjir yang terangkut ke TPA Jalupang saja kurang lebih mencapai 500-600 ton, dengan jumlah armada 55 unit.

Sehingga DLHK masih kekurangan armada pengangkut sampai hingga 70 truck. Namun di Tahun Anggaran (TA) 2021, DLHK telah menganggarkan penyewaan kendaraan/truk senilai Rp 2,4 miliar/tahun. Yaitu dengan 10 unit truk per harinya. (red)

banner 336x280