Dalam upaya percepatan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Klaster Industri,Kadin Karawang Menggelar Program Vaksinasi Gotong Royong
Baskomnews.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Karawang, belum lama ini sempat dikabarkan akan menggelar program vaksinasi gotong royong guna upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Klaster Industri.
Rupanya hal itu kini mendapat respons sangat luar biasa. Pasalnya, lebih dari 100 perusahaan di Karawang, berminat mengikuti vaksinasi gotong royong untuk mengakhiri pandemi virus corona, sekaligus menjadi motor pemulihan ekonomi.
Ketua Kadin Karawang, Fadludin Damanhuri mengatakan, saat ini tengah memasuki tahap kedua pendaftaran vaksinasi gotong-royong bagi perusahaan yang dijadwalkan pada 10 – 28 Maret 2021.
Sedangkan tahap pertama berlangsung pada 10 – 28 Februari 2021.
“Karawang jumlahnya belum tahu, karena memang hari ini kita penutupannya. Yang jelas, peminatnya hampir 100 perusahaan lebih untuk di Karawang,” ujar pria yang akrab disapa Fadel di sela Musyawarah Kabupaten (Muskab) Ke-VII Kadin Karawang di Hotel Resinda, Rabu (24/03/2021).
Fadel mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada perusahaan yang ada di Karawang, baik yang berada di kawasan industri maupun di zona industri.
“Soal target, Kadin Karawang menyerahkan kepada masing-masing perusahaan. Sebab, vaksinasi gotong royong tak bersifat memaksa,” ungkapnya.
“Kita terus memberikan pendampingan kepada perusahaan, yang misalkan terkendala dalam meng-input, karena untuk vaksinasi mandiri kita input secara online,” kata dia.
Hanya saja, menurut Fadel, vaksinasi gotong royong dipandang sebagai langkah mempercepat pertumbuhan ekonomi dan keluar dari pandemi Covid-19.
“Dunia industri kalau tidak ada vaksin mandiri (gotong royong), mereka akan terhambat semuanya,” kata dia.
Fadel menyebut, pihaknya masih menunggu petunjuk dari Kementerian Kesehatan soal pelaksanaan vaksinasi gotong royong. Pihaknya juga bekerja sama dengan Biofarma.
Menurut Fadel, vaksin yang digunakan untuk vaksinasi gotong royong bukan yang sudah digunakan pemerintah, baik Sinovac maupun Astrazeneca.
“Nanti untuk teknisnya apakah pembayarannya dilakukan oleh perusahaan, ataupun nanti menggunakan BPJS Kesehatan. Itu kita masih menunggu juklak juknisnya dari Kemenkes,” kata dia.
Sebelumnya, Fadel juga menyebut, selain program vaksinasi nasional, pemerintah membuka vaksinasi gotong royong bersama Kadin.
“Lewat program ini, masyarakat bisa mendapat vaksin gratis dari perusahaan tempat mereka bekerja,” pungkasnya. (NOT).