Pendaftaran Kartu Prakerja Tahap 17 Segera Dibuka, Kuotanya Banyak

0
banner 468x60

Baskomnews,Jakarta – Pendaftaran kartu prakerja tahap 17 segera dibuka. Kuota yang disiapkan cukup banyak.

Jadwal pendaftaran dan kuota akan diumumkan setelah Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja selesai melakukan pendataan kepesertaan gelombang 12-16.

banner 336x280

Menurut Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu kuota kartu prakerja gelombang 17 tergantung dari jumlah peserta gelombang 12-16 yang dicabut status kepesertaannya.

“Pembukaan gelombang 17 akan dilakukan setelah kami selesai mendata kepesertaan yang dicabut dari gelombang 12-16,” kata Louisa.

Menurut Louisa, peserta gelombang 12-16 yang tidak kunjung membeli paket pelatihan sejak resmi menjadi penerima Kartu Prakerja akan dicabut kepesertaannya.

“Jadi, teman-teman yang sekarang belum mendapatkan program Kartu Prakerja itu sabar, kami akan buka gelombang 17 yang akan memanfaatkan dari ini tadi, yang tidak dimanfaatkan (insentifnya),” kata Louisa.

Berdasarkan hitungan sementara, terdapat 29 ribu penerima Kartu Prakerja yang akan dicabut status kepesertaannya dan insentifnya. Mereka ialah peserta yang masuk di gelombang 12-14.

Jumlah peserta yang akan dicabut status kepesertaannya berpotensi meningkat. Hal ini khususnya dari peserta yang masuk di gelombang 15-16.

Kuota peserta gelombang 12-16 saat itu ditetapkan 2,7 juta orang. Kartu Prakerja sendiri merupakan salah satu program perlindungan sosial yang masuk dalam upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021.

 

Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp699,43 triliun untuk program PEN 2021. Untuk perlindungan sosial, dana yang dianggarkan sebesar RP150,88 triliun.

Bank Negara Indonesia (BNI) selaku mitra program kartu prakerja mencatat, 387 ribu di antara 5,9 juta peserta berminat menjadi wirausaha.

Sementara itu, 70 persen penerima insentif kartu prakerja menggunakannya untuk modal usaha.

“BNI sebagai BUMN memberikan harapan bagi alumni prakerja yang ingin berwirausaha untuk mendapat akses permodalan dengan cepat, mudah, dan murah,” kata Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto beberapa waktu lalu.

Perseroan, lanjut dia, menggunakan aplikasi BNI Mobile Innovation for SME Ecosystem untuk memudahkan pengajuan hingga persetujuan KUR prakerja. Jadi, calon debitur tidak perlu ke kantor cabang untuk pengajuan.

“Cukup mengisi nomor handphone, bidang usaha, dan omzet. Kemudian, petugas BNI akan melakukan follow-up,” jelas Sis.

Kredit super mikro tersebut tidak membutuhkan agunan. Juga, tidak dibatasi lama usaha minimal enam bulan seperti kredit makro.

Cukup hanya sudah mengikuti program pelatihan kartu prakerja. Pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk KUR super mikro sebanyak 16,5 persen atau senilai Rp 41,8 triliun dari total KUR.

Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo menuturkan, program itu menjadi peluang wirausaha alumni prakerja untuk meningkatkan skala bisnis usahanya.

Tidak hanya mendapat akses permodalan, tetapi juga akses dan informasi layanan perbankan.

Misalnya, pendampingan melalui kerja sama dengan mitra-mitra e-commerce, akademisi, maupun institusi lainnya.

“Sehingga dalam proses bisnisnya bisa memberikan kemudahan akses pasar,” terangnya.

Per 31 Maret, BNI telah menyalurkan KUR Rp 7,1 triliun kepada 72 ribu debitur.

ASN, TNI dan Polri Terima Bantuan
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyatakan, program semi bantuan sosial tersebut berlanjut ketika pandemi Covid-19 berakhir.

Cakupan peserta penerima juga akan diperluas. Di antaranya, aparat desa, TNI-Polri, dan aparatur sipil negara (ASN). Namun, Denni tidak janji ada insentif yang didapat selama wabah.

“Teman-teman tidak perlu berkecil hati. Sekarang sabar dulu,” ujarnya.

Aparat desa, TNI-Polri, maupun ASN bisa melihat pelatihan-pelatihan gratis di ekosistem kartu prakerja. Misalnya, yang disediakan Bukalapak dan Cakap.

“Termasuk pelatihan tentang bisnis oleh Pak Sandiaga Uno,” lanjutnya.

Sementara itu, bantuan produktif usaha mikro (BPUM) kepada pelaku UMKM terdampak pandemi Covid-19 telah cair.

Anggaran BPUM tahap I mencapai Rp 11,76 triliun kepada 9,8 juta penerima. Artinya, setiap pengusaha mendapat bantuan Rp 1,2 juta.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan salah satu bank penyalur bantuan tersebut. Sebelum bank melakukan pencairan, penerima memastikan data dirinya di laman online bank penyalur.

banner 336x280