Ternyata Ini Kandungan Penyebab Siswa SD di Bandung Barat Keracunan Setelah Konsumsi Snack Merk Daya

0
banner 468x60

 

BANDUNG,BASKOMNEWS – Masih ingat siswa Sekolah dasar yang alami keracunan di Bandung.

banner 336x280

 

 

Ternyata keracunan makanan yang dialami oleh siswa Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Rongga dan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dipicu akibat zat kimia sianida dan bakteri Staphylococcus aureus.

 

 

Hal itu diketahui berdasarkan hasil uji Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat (Jabar) terhadap tiga sampel makanan yang dikirim oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat.

 

 

Hasil uji kandungan mikrobiologi dan zat kimia terhadap 3 sampel ini diterbitkan tanggal 8 dan 13 Maret 2024.

 

 

“Betul untuk hasil Laboratorium dari Labkesda sudah keluar. Kita tinggal tunggu hasil dari laboratorium milik Badan Pengawasan Obat dan Makan (BPOM). Karena selain ke Labkesda, kita kirim juga sampelnya ke BPOM,” Dikutip Ayo Bandung. Senin (18/3) kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat, Maisara Hanif.

 

 

Diketahui, sebanyak tujuh orang siswa SDN 2 Bojong di Desa Bojong, Kecamatan Rongga, dan satu siswa di SD Kartika, Desa Karyawangi, Parongpong, mengalami keracunan usai memakan jajanan kemasan merek Daya berisi aci ditambah bumbu taburan cabe kering, pada Selasa 27 Februari 2024.

 

 

Mereka dilarikan ke puskesmas karena mengalami keluhan medis muntah, sakit perut, pusing, dan diare.

 

 

Untuk menyelediki penyebab keracunan itu, Dinkes Bandung Barat telah mengirimkan tiga sampel makanan ke Labkesda dan Lab BPOM.

 

 

Sampel itu terdiri dari satu sampel makanan kemasan Daya di SDN 2 Bojong, satu sampel makanan Daya di SD Kartika, dan satu sampel muntahan siswa SDN 2 Bojong.

 

 

Menurutnya, berdasarkan hasil uji Labkesda Jabar, sampel makanan Daya baik di SDN 2 Bojong maupun SD Kartika hasilnya negatif kandungan bakteri ataupun zat kimia berbahaya.

 

 

Hasil positif zat sianida dan bakteri Staphylococcus aureus ditemukan dari sampel muntahan.

 

 

“Jadi zat kimia sianida dan bakteri Staphylococcus aureus itu ditemukan dari sampel muntahan. Sedangkan dari dua sampel makanan Daya, semuanya negatif zat kimia berbahaya maupun mikrobiologi,” Jelas Maisara. (Yfn/AB)

banner 336x280